https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemerintah Terus Dorong Pembangunan Ekonomi Melalui Pengembangan Infrastruktur Berbasis Wilayah

Pemerintah Terus Dorong Pembangunan Ekonomi Melalui Pengembangan Infrastruktur Berbasis Wilayah-Foto: IST-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Indonesia terus berupaya menyediakan infrastruktur yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah.

Salah satu kebijakan utama yang menjadi landasan pembangunan ekonomi berbasis pengembangan wilayah adalah prioritisasi Proyek Strategis Nasional (PSN).

Proyek ini bertujuan untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan berbagai infrastruktur penting di seluruh tanah air.

Salah satu PSN yang kini sedang dikembangkan adalah Green Area dan Eco-City di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang terletak di Provinsi Banten.

BACA JUGA:Waspada Hoaks Lowongan Kerja dan Seleksi Petugas Haji, Kemenag Imbau Masyarakat Teliti Sumber Informasi

BACA JUGA:Pengadaan Haji 2025: Kemenag Berjanji ‘Zero Complaint’, Ini Langkah-Langkah Terbesarnya!

Kawasan ini rencananya akan dibangun dengan luas sekitar 1.755 hektar dan diberi nama Tropical Coastland.

Proyek ini berfokus pada pengembangan wilayah berbasis hijau yang mengusung konsep ekowisata, sekaligus menjadi destinasi pariwisata baru yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan.

Diharapkan, dengan adanya kawasan pariwisata ini, daya tarik wisatawan akan meningkat. Selain itu, kawasan ini juga dirancang untuk mencakup Kawasan Wisata Mangrove yang berfungsi sebagai mekanisme pengamanan pesisir secara alami.

BACA JUGA:OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Riau Ventura karena Tidak Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum

BACA JUGA:Status Sertifikasi Sudah Berubah: Begini Cara Mengeceknya di PISN, Lulusan PPG Piloting 1,2 dan 3 Ayo Cek!

 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa proyek yang termasuk dalam PSN di Kawasan PIK 2 hanya berkaitan dengan pengembangan kawasan ekowisata Tropical Coastland.

Proyek ini akan didanai melalui sumber pembiayaan non-APBN, dengan komitmen dari Badan Usaha Pengusul untuk melaksanakan pembangunan secara bertahap.

Nilai investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp65 triliun. Selain memberikan dampak positif pada sektor pariwisata, proyek ini juga diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan