https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Safari Ramadan ke OKU, KPK OTT Anggota Dewan, Kepala Dinas, hingga Kontraktor, Pastikan Ada Uang Diamankan

DIJAGA KETAT: Ruang Provos Polres OKU dijaga ketat, tempat para pihak yang diamankan KPK dalam OTT di Baturaja, Sabtu (15/3), untuk menjalani pemeriksaan awal. FOTO: BERRY SUNISU/SUMEKS--

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Safari Ramadan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kabupaten OKU, Sumsel, membuat geger publik. Mengamankan sebanyak 8 orang, dalam kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT), Sabtu (15/3). Mulai dari anggota DPRD OKU, kepala OPD di OKU, kontraktor. Turut diamankan sejumlah uang.

“Benar KPK telah mengamankan 8 orang dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika, melalui pesan singkat WhatsApp (WA) kepada Sumatera Ekspres, Sabtu malam (15/3).

BACA JUGA:Parpol Tunggu Rilis Resmi KPK, Sesalkan Kalau Benar Kader Terjerat OTT di Kabupaten OKU

BACA JUGA:Kata Gubernur Sumsel Herman Deru Terkait OTT KPK di OKU: Saya Harap Ini Menjadi Pembelajaran Kita Semua

Namun Tessa belum merincikan para pihak yang diamankan sementara di Mapolres OKU, untuk dimintai keterangannya. “Namun untuk lebih jelasnya akan disampaikan nanti pada saat Konpers resmi terkait kegiatan tersebut,” sambung dia.

Kendati demikian, Tessa tidak menampik ada barang bukti (BB) sejumlah uang dalam OTT di OKU tersebut. “Kalau ada sejumlah uang yang diamankan, benar. Dalam rangka apa, belum terinfo,” aku Tessa, yang bergabung di KPK sejak 2008.

Informasi yang beredar di lapangan, dari 8 orang yang diamankan KPK Itu, 3 di antarannya anggota DPRD OKU. Inisial yang beredar, FR dan FJ dari Komisi I DPRD OKU, UH dari Komisi II DPRD OKU. Kemudian, Np Kadis PUPR Kabupaten OKU, serta lainnya pihak swasta atau kontraktor.

Masih menurut kabar yang beredar, OTT tersebut terkait fee di muka dari dana aspirasi anggota DPRD OKU yang besarannya sekitar Rp500 juta per anggota. “Dewan itu butuh duit, mencari kontraktor yang mau bayar fee di muka dengan janji akan mendapat proyek,” ucap sumber koran ini.

Ketika pertemuan membahas fee proyek di sebuat tempat di Kota Baturaja itulah, Sabtu siang (15/3), para pihak itu diamankan tim dari anti-rasuah. ”Bukan hanya kontraktor dari Baturaja, kabarnya juga ada yang dari Palembang,” tukas sang sumber, mewanti-wanti minta dirahasiakan identitasnya.  

Hanya saja seperti keterangan Juru Bicara KPK Tessa Mahardika sebelumnya, dia belum mendapatkan informasi terkait dalam rangka apa kegiatan OTT di Kabupaten OKU tersebut. Namun dia membenarkan, ada sejumlah uang yang diamankan dan jumlahnya belum dihitung.

Terpisah, Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni, membenarkan ada tim dari KPK yang melakukan kegiatan di Kabupaten OKU. "Benar, tadi siang (Sabtu siang), kami menerima kabar adanya OTT yang dilakukan KPK," akunya, kepada awak media, sore kemarin.

Dalam komunikasi dengan pihak KPK itu, mereka meminta difasilitasi ruangan untuk melakukan pemeriksaan di Polres OKU. “Hanya saja mengenai siapa saja yang diamankan dan alat bukti apa yang diamankan, kami belum tahu. Karena Polres OKU hanya memberikan fasilitasi tempat, silahkan wartawan konfirmasi ke KPK langsung,” imbau Imam.

Hingga tadi malam, suasana penjagaan di Mapolres OKU begitu ketat. Pintu gerbang Mapolres OKU ditutup, kendaraan yang tidak berkepentingan tak boleh masuk lagi. “Kendaraan tamu selain kendaraan anggota, bisa parkir di luar," kata seorang anggota di pos piket penjagaan Mapolres OKU.

Awak media pun terpaksa menunggu di pinggir lapangan, depan ruang provos tempat para terduga diamankan.  Jelang maghrib, wartawan diminta keluar dari halaman Mapolres OKU. Karena penyidik KPK hendak salat magrib di masjid lingkungan Mapolres OKU, supaya tidak ada yang foto-foto dan bertanya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan