Pengadaan Haji 2025: Kemenag Berjanji ‘Zero Complaint’, Ini Langkah-Langkah Terbesarnya!

Inspektorat Jenderal Kemenag Dampingi Proses Pengadaan Layanan Haji di Arab Saudi-Foto: IST-
MAKKAH, SUMATERAEKSPRES.ID – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) terlibat langsung dalam pengawalan proses penyediaan layanan bagi jemaah haji di Arab Saudi.
Pendampingan ini dilakukan oleh Tim Pengadaan Barang dan Jasa pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) guna memastikan bahwa seluruh tahapan pengadaan layanan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Rapat Koordinasi Pengadaan Layanan Haji yang berlangsung pada Sabtu, 18 Januari 2025 di Makkah, menjadi ajang penting dalam kolaborasi ini.
Hadir dalam acara tersebut Tim Pendampingan serta Tim Pengadaan Barang dan Jasa Ditjen PHU, yang membahas tindak lanjut dari entry meeting pendampingan yang sebelumnya dilakukan secara daring pada 13 Januari 2025.
BACA JUGA:OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Riau Ventura karena Tidak Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum
BACA JUGA:Jenis-Jenis Ujung Keris Tradisional dan Pesan Kehidupan yang Terkandung di Dalamnya
Khairunnas, Inspektur I pada Itjen Kemenag, menegaskan bahwa pihaknya siap memberikan saran serta identifikasi risiko yang perlu segera dimitigasi oleh tim Ditjen PHU.
"Itjen memiliki mandat untuk mendampingi seluruh proses pengadaan layanan haji, mulai dari akomodasi, katering, transportasi, hingga Masyair. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa proses ini berjalan lancar sesuai regulasi," ungkap Khairunnas.
Ia juga menyatakan bahwa target utama mereka adalah mencapai 'Zero Complaint' dari jemaah haji, yang menjadi dasar bagi setiap tindakan dalam pendampingan ini.
Selain itu, Inspektur V, Ahmadun, menambahkan bahwa tantangan teknis dan administratif dalam penyelenggaraan haji 2025 memerlukan perhatian serius terhadap mitigasi risiko.
BACA JUGA:Survei Bank: Penyaluran Kredit Baru Meningkat pada Triwulan IV 2024
BACA JUGA:Tim Macan Linggau Tangkap Pengemudi Pelaku Curas, Barang Bukti Berhasil Diamankan
"Mitigasi risiko adalah hal yang sangat penting untuk memastikan setiap tahapan pengadaan berjalan dengan sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama antarunit dalam mengatasi berbagai tantangan, demi kelancaran ibadah haji yang memuaskan bagi para jemaah.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Muchlis Muhammad Hanafi, turut mengungkapkan tantangan terbesar dalam penyelenggaraan haji 2025, yaitu penurunan biaya penyelenggaraan ibadah haji tanpa mengurangi kualitas layanan.