Rupiah Terkoreksi, Namun Bank Indonesia Siap Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global!
Rupiah Terkoreksi, Namun Bank Indonesia Siap Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global!-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Pada akhir perdagangan Kamis, 2 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat di level Rp16.190 per dolar AS.
Mengiringi fluktuasi tersebut, yield Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan, mencapai 6,97%.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) menguat ke posisi 109,39, seiring dengan penurunan yield US Treasury Notes (UST) tenor 10 tahun yang kini berada di 4,559%.
Pada perdagangan Jumat, 3 Januari 2025, rupiah dibuka pada level Rp16.200 per dolar AS, sedikit terdepresiasi dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
BACA JUGA:Segel Dibuka Sepihak, Hotel Parkside's Palembang Dilaporkan ke Polrestabes oleh Satpol PP
BACA JUGA:Percepat Pembangunan Tol Palembang-Betung, Waktu Tempuh Dipangkas Jadi Hanya 1 Jam
Di sisi lain, yield SBN 10 tahun kembali mencatatkan penurunan menjadi 6,95%, menunjukkan adanya tren penurunan imbal hasil obligasi dalam negeri.
Aliran Modal Asing: Tren Positif dan Risiko Global
Menganalisis aliran modal asing selama periode 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, tercatat adanya pembelian bersih (beli neto) sebesar Rp1,08 triliun oleh investor nonresiden.
Pembelian tersebut terbagi antara pasar saham dengan nilai beli neto Rp0,32 triliun, pasar SBN Rp1,94 triliun, dan penjualan bersih (jual neto) di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp1,17 triliun.
BACA JUGA:Makna Filosofis di Balik Tradisi Kain Kafan Putih dalam Kehidupan dan Kematian Umat Islam
BACA JUGA:Nah Loh, Kapal Musi Cruise Tidak Berlayar, Mesin Tidak Bertenaga Akibat Tali Melilit Baling-Baling
Melihat data sepanjang tahun 2024, nonresiden tercatat melakukan pembelian bersih yang signifikan, dengan total pembelian Rp15,74 triliun di pasar saham, Rp34,59 triliun di pasar SBN, dan Rp161,99 triliun di pasar SRBI.
Namun, pada awal 2025, meskipun masih tercatat ada pembelian bersih, volume transaksi lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan pembelian neto di pasar saham mencapai Rp0,56 triliun, penjualan bersih di pasar SBN sebesar Rp0,20 triliun, dan di pasar SRBI tercatat jual neto sebesar Rp0,28 triliun.
Kondisi Ekonomi dan Kebijakan Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) tetap menjaga koordinasi yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Dalam menghadapi tantangan eksternal, BI juga terus mengoptimalkan kebijakan moneter dan makroprudensial untuk mendukung ketahanan ekonomi domestik.