https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Curah Hujan Tinggi, Jalan Provinsi Putus, Mobil dan Motor Terperosok, Palembang Langganan Banjir

JALAN AMBLAS: Mobil dan motor terperosok dalam jalan amblas di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Simpang, membuat putus jalan provinsi penghubung OKU Selatan dan OKU Timur. Warga membuat jembatan darurat, untuk dilalui sepeda motor. -FOTO: IST-

Selain itu, koran ini juga sempat memantau Jl Ahmad Yani, khususnya dari simpang Naga Swidak sampai simpang Jakabaring. Namun genangan air di jalan protokol tersebut tidak terlalu dalam, atau hanya sebatas mata kaki orang dewasa. Kendati begitu,  banjir genangan air membuat macet lalu lintas, karena laju kendaraan menjadi melambat. Demikian pula langganan banjir di kawasan Simpang Polda Palembang.  

“Di Simpang Polda itu biasa, pasti banjir di jalan sisi Kolam Retensi Simpang Polda. Air hujan tidak tertampung di kolam retensi, jadi meluap sampai ke jalan,” ujar Eko, salah satu pengendara yang melintas. Menyoal Palembang langganan banjir pasca hujan deras, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Irigasi dan Limbah (SDA IL), RA Marlina Sylvia mengatakan mengklaim Pemerintah Kota Palembang  sudah berupaya mengoptimalkan pencegahan banjir, salah satunya membersihkan saluran air.

"Upaya penanganan banjir setiap hari, ada petugas lapangan kita yang melakukan pembersihan di saluran-saluran air/drainase dan sungai," katanya. Marlina mengatakan, ada 42 kawasan yang menjadi konsentrasi, di antaranya jalan protokol dan kawasan pemukiman masyarakat. "Seperti Simpang Polda, MP Mangkunegara, dan beberapa kawasan lainnya," katanya.

BACA JUGA:Kondisi Cuaca Palembang Berawan Sepanjang Hari, Potensi Hujan Rendah Berdasarkan Data BMKG

BACA JUGA:Cuaca Sumatera Selatan, Waspadai Hujan Petir di Sore dan Malam Hari

Marlina mengatakan, pihaknya juga melakukan pembongkaran bangunan yang menutupi Daerah Aliran Sungai (DAS) penyebab banjir berdasarkan laporan masyarakat, bersama instansi terkait seperti Satpol PP, camat juga lurah. "Pembongkaran bangunan di atas DAS sampai saat ini ada lebih dari 300 bangunan, kami membantu masyarakat dari laporan adanya banjir untuk mengembalikan aliran air," jelasnya.

Pihaknya pun meminta masyarakat membersihkan secara mandiri saluran air di kawasan masing-masing. Untuk saluran pembuang bisa meminta bantuan pemerintah melalui Dinas PUPR bidang irigasi dan limbah. "Jaga aliran air, khususnya dari lokasi genangan ke hilir/sungai, karena bangunan di atas DAS, sampah, ataupun sedimentasi bisa memperkecil aliran air dan menyebabkan genangan," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan