https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Yuk Kenali Zat Aditif pada Makanan dan Efek Sampingnya

WASPADA: Dalam berbelanja kita harus lebih waspda terhadap zat adatif pada produk makanan atau minuman--

Bahan tambahan pangan ini berguna untuk mempertahankan, menstabilkan, atau memperkuat warna makanan yang sudah ada.
5. Meningkatkan cita rasa

BACA JUGA:Kenali Kancil: Dari Cerita Cerdik ke Cita Rasa Daging yang Menggugah Selera!

BACA JUGA:Kopi Robusta Lahat Siap Bersaing di Kancah Internasional, Tim Ahli Uji Keaslian Cita Rasa di Kebun Petani

Zat aditif perasa juga bisa ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan rasa atau memperkaya rasa yang sudah ada.  Tidak cukup bahan perasa, ada jenis bahan tambahan bernama penguat rasa. Zat ini bisa memperkuat atau mengubah rasa dan aroma tanpa menambahkan rasa atau aroma lain.

Penambahan pemanis alami atau buatan pun bisa mengubah cita rasa makanan.
Berikut beberapa jenis-jenis zat aditif.

1. Zat pengawet
Pengawet berguna untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, atau pembusukan bahan makanan akibat mikroorganisme.

Beberapa jenis zat pengawet, di antaranya natrium nitrit, natrium sulfit, asam benzoat, kalsium benzoat, nisin, nitrat, natrium nitrat, dan asam propionat.
2. Zat pemanis

Zat aditif yang satu ini terdiri dari bahan pemanis alami dan buatan yang memberikan atau menambah rasa manis pada makanan. 

Pemanis alami bisa ditemukan pada sirup jagung fruktosa, sorbitol, taumatin, manitol, isomalt, steviol, maltitol, silitol, dan ertritol. Sementara itu, pemanis buatan bisa ditemukan pada asesulfam-K, aspartam, asam siklamat, sakarin, sukralosa, dan neotam.

3. Zat penguat rasa
Penguat rasa berguna untuk memperkuat atau mengubah rasa dan atau aroma yang telah ada tanpa bahan pangan.

Penguat rasa bisa ditemukan pada MSG. Tidak hanya terbatas pada makanan kemasan, masakan rumahan pun sering ditambahkan MSG agar rasanya makin lezat. Ada banyak kontroversi terkait zat aditif ini.

Konsumsi berlebihan bahkan dikaitkan dengan Chinese Restaurant Syndrome, yaitu mual dan sesak napas setelah mengonsumsi makanan dengan MSG tinggi. Meski begitu, MSG aman asalkan tidak dikonsumsi berlebihan. Takaran MSG yang aman adalah 0 – 120 mg/kg berat badan.

BACA JUGA:Bahaya Mengkonsumsi MSG Berlebihan, Picu Keracunan Otak, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Tanpa Tepung dan MSG, Pasarkan via Online

4. Zat pewarna
Pewarna merupakan zat yang bisa memberikan warna baru atau memperbaiki warna pada bahan pangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan