Bersama BPDPKS, Aspekpir Pacu Pengembangan Budidaya Sapi Pola Siska di Sumsel
Aspekpir Indonesia dan BPDPKS menggelar workshop pengembangan budidaya sapi melalui pola integrasi sapi sawit. -Foro: Ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia menggelar workshop untuk mendorong pengembangan budidaya sapi melalui pola integrasi sapi sawit (Siska).
Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Agustus 2024 di Palembang, Sumatra Selatan, dengan tema "Memanfaatkan Lahan Perkebunan Sawit sebagai Sentra Budidaya Sapi Melalui Sistem Integrasi Sapi Sawit (SISKA) Menuju Swasembada Daging".
Workshop ini dihadiri oleh berbagai kelompok tani dan koperasi dari Aspekpir se-Sumatra Selatan.
Pembicara yang hadir termasuk Staf Ahli Menteri Pertanian Prof. Ali Agus, Wakil Menteri Pertanian 2011-2014 Rusman Heriawan, Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah, Ketua DPD I Aspekpir Sumsel Bambang Gianto, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Agus Darwa, dan Direktur Utama PT Livestock Internasional Network Company Rino Hadiwijaya Puradireja.
BACA JUGA:Dokumen Administrasi Calon Anggota DPRD Lahat Telah Lengkap, Penetapan Dijadwalkan pada 26 Agustus
BACA JUGA:WHO Rencanakan Kampanye Vaksinasi Polio di Jalur Gaza
Helmi Muhansyah dari BPDPKS menekankan dukungan lembaganya terhadap pengembangan budidaya sapi dengan pola Siska.
BPDPKS berfokus pada pengelolaan dana untuk pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan hilirisasi industri kelapa sawit.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan sektor sawit melalui pengelolaan dana yang efektif," ujarnya.
Bambang Gianto, Wakil Ketua Aspekpir Indonesia, menjelaskan bahwa budidaya sapi dengan pola Siska telah berkembang di kalangan petani sawit di Sumatera Selatan, meskipun belum terorganisir secara optimal.
BACA JUGA:Rekrutmen CPNS dan PPPK 2024, Ini 11 Instansi dengan Formasi Lulusan S1 Akuntansi
BACA JUGA:Kerusuhan Mei 1998: Demo Mahasiswa Terbesar dan Tragis di Indonesia
"Di Muba, misalnya, ada lebih dari 1.500 sapi yang dibudidayakan dengan pola Siska," ungkapnya. Ke depan, dengan dukungan BPDPKS, diharapkan jumlah sapi dan peternak dapat meningkat.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Agus Darwa, menambahkan pentingnya dukungan BPDPKS dalam pengembangan budidaya sapi berbasis kelapa sawit.