Wajib Tau, Ini Kata Ahli Seputar Mitos dan Fakta penggunaan Tabir Surya

Ilustrasi seorang wanita mengaplikasikan tabir surya. FOTO: freepic--

SUMATERAEKSPRES.ID-Pencegahan Kanker kulit dapat dilakukan dengan mengaplikasikan pelindung serta rutin menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar.

Tetapi, masih banyak yang menganggap penggunaan tabir surya tidak krusial untuk mencegah dampak paparan sinar matahari, antara lain karena adanya kesalahpahaman tentang pemakaian tabir surya.

Pada Bulan Kesadaran Kanker Kulit, yang diadakan setiap Mei, ahli dermatologi mencoba meluruskan kesalahpahaman tentang penggunaan tabir surya untuk mendorong orang memanfaatkannya demi menjaga kesehatan kulit.

Berikut penjelasan ahli dermatologi dari Amerika Serikat, dr. Kendall Egan, tentang mitos dan fakta seputar penggunaan tabir surya yang dilansir oleh Medical Daily .

Mitos - Tabir surya dapat menyebabkan kanker

Fakta - Penggunaan tabir surya tidak menyebabkan kanker kulit. 

BACA JUGA:8 Tips Memilih Sunscreen yang Cocok untuk Kulit Berminyak

BACA JUGA:Manfaat Sunscreen yang Wajib Diketahui dan Cara Penggunaannya

American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan tabir surya berspektrum luas dan tahan air dengan SPF 30 atau lebih untuk mencegah kanker kulit.

"Tabir surya tidak menyebabkan kanker kulit. Tapi, orang yang menggunakan tabir surya mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari, sehingga meningkatkan risiko kanker kulit," kata Egan.

Ia mengatakan bahwa paparan radiasi Ultra Violet (UV), yang bisa meningkatkan risiko kanker kulit, tidak sepenuhnya dapat dihindari dengan menggunakan tabir surya. 

"Tabir surya tidak sepenuhnya memblokir radiasi UV," ujarnya. 

Mitos - Tidak perlu menggunakan tabir surya ketika cuaca berawan

Fakta - Tabir surya sebaiknya digunakan setiap hari, bahkan pada saat cuaca berawan sekali pun. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan