Ahli Bantah Minum Obat Hipertensi dan Diabetes Sebabkan Gagal Ginjal

Reporter: Englia |

Editor: Englia |

Senin , 22 Apr 2024 - 03:00

HIPERTENSI: Setisp tanggal 17 Mei diperingati sebagai hari Hipertensi sedunia.--Freepik

SUMATERAEKSPRES.ID-Selama ini, beredar mitos bahwa meminum obat diabetes dan hipertensi secara rutin dapat menyebabkan gagal ginjal.

Namun Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Pringgodigdo Nugroho membantah hal terseut dan menilai ini sebagai respon dari ketakutan sebagian orang untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut, meski disediakan di puskesmas, karena khawatir gagal ginjal sehingga beralih ke obat-obatan herbal.

"Justru tekanan darah yang tinggi, yang tidak terkendali, yang tidak minum obat. Juga gula darah yang tinggi, yang tidak terkendali, karena tidak minum obat, ini yang akan merusak ginjal," kata Pringgodigdo melansir Antara.

Lebih lanjut dia mengatakan, para ahli ginjal sedunia tidak menyarankan pasien-pasien yang punya gangguan ginjal untuk mengonsumsi obat-obatan herbal yang tidak diketahui efeknya untuk organ itu.

Bahkan, ia menilai, ada kandungan yang malah menjadi toksik sehingga dapat merusak ginjal.

Masih kata dia, hipertensi serta diabetes dapat membawa komplikasi berupa penyakit ginjal kronis yang dapat menjadi penyakit ginjal tahap akhir sehingga membuat pasien harus menjalani hemodialisis atau cuci darah.

Ia juga menyampaikan sejumlah faktor risiko penyakit ginjal kronis adalah diabetes, masalah tekanan darah, penyakit jantung, baik yang diidap diri sendiri maupun karena ada riwayat penyakit itu pada keluarga.

Di samping itu obesitas juga dapat meningkatkan faktor risiko.

Adapun gejala-gejala penyakit itu, kata dia, adalah bengkak pada anggota tubuh misalnya tangan, kaki, mata, wajah, dan tangan.

Kemudian ada juga gangguan saat buang air kecil, misalnya volume pipis yang berkurang, warna yang gelap atau ada darahnya, ada busanya, dan rasa nyeri.

ahli bantah minum obat hipertensi dan diabetes sebabkan gagal ginjal                            sumateraekspres.id-selama ini, beredar mitos bahwa meminum obat diabetes dan hipertensi secara rutin dapat menyebabkan gagal ginjal.
namun ketua umum perhimpunan nefrologi indonesia (pernefri) pringgodigdo nugroho membantah hal terseut dan menilai ini  sebagai respon dari ketakutan sebagian orang untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut, meski disediakan di puskesmas, karena khawatir gagal ginjal sehingga beralih ke obat-obatan herbal.
"justru tekanan darah yang tinggi, yang tidak terkendali, yang tidak minum obat. juga gula darah yang tinggi, yang tidak terkendali, karena tidak minum obat, ini yang akan merusak ginjal," kata pringgodigdo melansir antara.
lebih lanjut dia mengatakan, para ahli ginjal sedunia tidak menyarankan pasien-pasien yang punya gangguan ginjal untuk mengonsumsi obat-obatan herbal yang tidak diketahui efeknya untuk organ itu. 
bahkan, ia menilai, ada kandungan yang malah menjadi toksik sehingga dapat merusak ginjal.
baca juga:gagal ginjal masuk penyakit terbanyak, pasca lebaran di rsmh palembang
baca juga:menurut penelitian para ahli, seorang pasien gagal ginjal akan memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung
masih kata dia,  hipertensi serta diabetes dapat membawa komplikasi berupa penyakit ginjal kronis yang dapat menjadi penyakit ginjal tahap akhir sehingga membuat pasien harus menjalani hemodialisis atau cuci darah.
ia juga menyampaikan sejumlah faktor risiko penyakit ginjal kronis adalah diabetes, masalah tekanan darah, penyakit jantung, baik yang diidap diri sendiri maupun karena ada riwayat penyakit itu pada keluarga. 
di samping itu obesitas juga dapat meningkatkan faktor risiko.
adapun gejala-gejala penyakit itu, kata dia, adalah bengkak pada anggota tubuh misalnya tangan, kaki, mata, wajah, dan tangan. 
kemudian ada juga gangguan saat buang air kecil, misalnya volume pipis yang berkurang, warna yang gelap atau ada darahnya, ada busanya, dan rasa nyeri. 
baca juga:8 kebiasaan agar ginjal tetap sehat dan terhindar dari gagal ginjal
baca juga:mendeteksi gagal ginjal kronis, yuk, kenali 4 gejala tahap lanjut, salah satunya bengkak di kaki!
selain itu rasa lelah serta kehausan yang meningkat.
sementara ketua pengurus pusat ikatan perawat dialisis indonesia syamsul bahri mengatakan perlu ada peran dari perawat untuk melakukan pendekatan pada masyarakat guna membangun kepercayaan.
dengan membangun kepercayaan masyarakat atau pasien, kata dia, maka dapat membangun persepsi serta mengubah perilaku tersebut, terutama para pasien yang masih dalam enam bulan pertama pengobatan.
 "kurang dari 6 bulan, biasanya dia masih coba-coba gitu," katanya.
syamsul menambahkan tak hanya obat-obatan herbal, para pasien itu mencoba hal-hal aneh lainnya sebagai alternatif.
dengan menunjukkan data-data serta bukti yang dapat dipertanggungjawabkan tentang pasien-pasien yang kondisinya makin parah, bahkan meninggal karena coba-coba, kata dia, maka persepsi mereka dapat berubah dan mereka mematuhi pengobatan yang diberikan dokter.(lia)