Asmar Tegaskan THM Harus Tutup Selama Ramadan hingga H+3 IdulFitri
Pj Bupati OKI Ir H Asmar Wijaya MSi-FOTO : IST-
KAYUAGUNG,SUMATERAEKSPRES.ID - Pj Bupati OKI Ir Asmar Wijaya MSi mengungkapkan, soal tempat hiburan malam (THM), cafe dan tempat karaoke harus tutup selama bulan puasa.
“Itu edarannya akan dikeluarkan oleh Sat Pol-PP OKI,” tegasnya.
Kasat Pol-PP OKI, Rayendra Abadi melalui Kabid Penegakan Perda, Mantiton, mengatakan, mungkin besok (hari ini, red) surat edaran tersebut akan disampaikan kepada pemilik usaha yang ada di wilayah OKI.
"Mereka harus tutup selama bulan puasa," terangnya kemarin (6/3).
BACA JUGA:2 Kasatnya Dicopot Viral Ribut dengan Mahasiswi di Tempat Hiburan Malam, Kapolres : Ini Jadi Contoh
BACA JUGA:Sikapi Mutasi 2 Kasat, Kapolres Banyuasin Himbau Kepala Satuan Tak Boleh Main ke Tempat Hiburan Malam
Masih kata dia, sementara untuk rumah makan wajib memasang tabir. Pemilik rumah makan masih bisa beroperasi tapi harus memasang tabir, ini untuk menghormati umat muslim yang tengah berpuasa.
Pihaknya juga akan melakukan patroli nantinya untuk memastikan benar-benar tutup.
"Jangan tutup dari depan tapi dibuka dari belakang," imbuhnya.
Penutupan THM mulai dari karaoke, cafe dan tempat hiburan lainnya seperti yang berasal di sepanjang Jl Lintas Timur seperti Desa Sukapulih, Tugumulyo dan sekitarnya hingga setelah Lebaran Idulfitri.
BACA JUGA:Lengser, 2 Oknum Kasat Polres Banyuasin yang Viral Ribut dengan Mahasiswi di Tempat Hiburan malam
BACA JUGA:2 Oknum Pama Polres Banyuasin Dilaporkan ke Polda Sumsel, Ribut dengan Perempuan Muda di Tempat Hiburan Malam
“Mudah-mudahan semua pengusaha dapat mematuhi aturan tersebut jika masih ada yang tetap membuka usahanya, maka akan ditutup paksa,” tegasnya.
Hal yang sama juga terjadi di Kota Prabumulih. Pj Wali Kota Prabumulih, H Elman tak henti-hentinya menghimbauan kepada seluruh warga untuk saling hormat menghormati dan menjaga keamanan serta ketertiban selama Ramadan.
"Khususnya kepada pemilik usaha rumah makan atau kuliner saya peringatan agar berjualan dengan tidak mencolok dengan memasang tabir atau tirai agar tidak terlihat dari luar," imbau Elman.
Menurutnya, sikap saling menghormati antarwarga, terutama dalam konteks menjaga suasana Ramadan yang khusyuk dan tenang, menjadi hal yang sangat penting.
BACA JUGA:Tim Gabungan Razia 2 Tempat Hiburan Malam, Langsung Tes Urine dan Swab. Pengunjung Ketar-Ketir
BACA JUGA:Tim Gabungan Razia Tempat Hiburan Malam di Kota Baturaja, Ini Hasilnya
Ia menekankan pentingnya toleransi antarsesama, terutama dalam hal menjaga keharmonisan dan ketentraman di tengah masyarakat yang multikultural.
"Saya mengimbau kepada pedagang kuliner, untuk saling menghormati, saling menjaga, dan menunjukkan toleransi. Jika tidak pantas, maka kita harus menjaga dengan cara menutup tirai," ungkapnya.
Menurutnya, warga Prabumulih memiliki tingkat toleransi yang tinggi, sehingga diyakininya imbauan tersebut akan diindahkan seluruh elemen masyarakat.
Elman juga menegaskan pemkot tidak perlu mengeluarkan peraturan kepala daerah (perkada/perwako), karena menurutnya cukup dengan himbauan saja. "Saya yakin Masyarakat Kota Prabumulih memiliki toleransi yang tinggi," kata Elman.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Tempat Hiburan Malam Dipastikan Tutup, Ini Jadwalnya..
BACA JUGA:Sidak Komisi II DPRD Palembang Temukan Pelanggaran Perizinan di Tempat Hiburan Malam Gold Dragon. Ini Kata Man
Terkait dengan pedagang petasan dan larangan bermain petasan, Elman menyatakan akan berkoordinasi dengan Polres Prabumulih untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
Ia menekankan pentingnya keamanan selama bulan Ramadhan, termasuk larangan terhadap penggunaan petasan yang bisa mengganggu ketenteraman masyarakat.
"Kita akan berkoordinasi dengan polres terkait jenis-jenis petasan yang dilarang," jelas Elman.
Lebih lanjut, Elman menegaskan bahwa di bulan Ramadan, semua umat beragama, baik Islam maupun yang lainnya, harus saling menghargai.
Ia menekankan pentingnya fokus dalam beribadah dan menjalankan aktivitas dengan penuh kesadaran akan nilai-nilai keagamaan.
"Kita harus saling menghormati, fokus beragama, nyaman dan hikmat. Semoga kita dapat saling menghargai satu sama lain," harapnya.
Terkait dengan THM, Elman menegaskan selama bulan puasa, tempat hiburan malam harus ditutup. Hal ini merupakan wujud dari saling menghargai antarwarga, serta memastikan suasana Ramadan yang tenang dan khusyuk bagi seluruh masyarakat. "THM harus ditutup, kita harus saling menghargai," tukasnya. (uni/chy)