PANRB dan Kemendikbudristek Bersinergi Transformasi Manajemen Tenaga Pendidik
Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, melakukan pertemuan strategis.-Foto: Dody/sumateraekspres.id-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebuah momentum penting tercipta di kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Jakarta, Jumat (23/02).
Itu ketika Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, melakukan pertemuan strategis.
Dalam pertemuan ini, keduanya membahas isu-isu klitel dalam transformasi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur, khususnya tenaga pendidik.
Anas menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan Nadiem, mereka membahas strategi pemenuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2024, di mana pemenuhan kebutuhan tenaga guru menjadi prioritas utama.
BACA JUGA:AHY Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, Ini Besaran Gaji dan Tunjangannya
BACA JUGA:Jambore Pramuka Dibuka oleh Pj Bupati OKI: Asmar Kenang Masa-Masa Pramuka di Kelas IV SD
"Kami membahas bagaimana ASN guru dan dosen dapat dipenuhi. Kami juga mempertimbangkan karier guru dan dosen agar lebih menjanjikan, jelas, dan tidak rumit," ujar Anas.
Menurut Anas, Kementerian PANRB telah menerima usulan formasi guru dari instansi daerah untuk pengadaan tahun ini.
Selain itu, sebagai respons terhadap usulan 1 juta guru dari Kemendikbudristek, Kementerian PANRB telah menyusun serangkaian kebijakan seleksi guru nasional yang inovatif.
"Kebijakan-kebijakan ini telah berhasil meningkatkan tingkat keterisian formasi guru menjadi lebih dari 78 persen, dari sebelumnya sekitar 58 persen," tambahnya.
BACA JUGA:AHY Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN di Kabinet Jokowi, Ini Kata Demokrat Sumsel
BACA JUGA:Jabat Menteri Hitungan Bulan, AHY Resmi Masuk Jajaran Kabinet Jokowi, Selamat!
Di kesempatan yang sama, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan komitmen pemerintah untuk terus menyempurnakan manajemen guru dan dosen dengan meningkatkan kompetensi, distribusi, kesejahteraan, dan pengembangan karier.
"Kami sedang meninjau berbagai masukan untuk mengelola ASN, khususnya guru dan dosen di Indonesia, termasuk upaya untuk menjamin karier dan kesejahteraan mereka," ungkapnya.