Tidur Alas Tikar, Andalkan Mi Instan
MENGUNGSI : Warga Muratara yang terdampak banjir bertahan di Masjid Suhada, menunggu banjir surut.-foto: ist-
SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir masih merendam enam wilayah kecamatan di Kabupaten Muratara. Di tempat pengungsian, warga yang terdampak hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada.
Mereka tak lagi bisa menangis meski semua harta benda terendam banjir bersama dengan rumah-rumah yang ditinggalkan saat ini. Camel, warga Kampung Harapan Muara Rupit yang mengungsi ke posko pengungsian Desa Lawang Agung mengatakan, rumahnya terendam banjir 4 meter.
“Sudah lima hari kami di sini,” ujarnya. Selama ini, kesehariannya berjualan jajanan di sekolah. “Bertahun-tahun kami kumpulkan rezeki, sekarang TV, lemari es, mesin cuci, handphone dan semua perabot rumah terendam banjir," tuturnya.
Dalamnya air yang menggenangi rumahnya karena lokasinya di tepi Sungai Rawas. "Kami tidak menyangka banjir sebesar ini. Biasanya cuma sebatas lutut. Sekarang terendam sampai atap rumah," beber dia.
BACA JUGA:Pj Bupati Ahmad Rizali Tinjau Banjir di Muara Enim, Begini Instruksinya
BACA JUGA:Respon Cepat, Polda Sumsel Lakukan 3 Hal Ini Pada Korban Banjir, Ini Penegasan Kapolda!
Dia hanya bisa membawa sejumlah pakaian dan menyelamatkan sepeda motor serta sejumlah perabot rumah tangga, sebelum semuanya tersapu banjir.
Dia dan keluarganya kini hanya bisa bertahan di posko pengungsian. Yakni di Masjid Suhada.
"Kemarin sempat di pinggir jalan lintas. Tapi banjir sudah sampai ke pinggir jalan, jadi pindah ke sini," bebernya. Kata Camel, warga saat ini mengandalkan bantuan dari pemerintah lewat dapur umum dan bantuan logistik lainnya.
"Untuk tidur, kami di teras masjid inilah. Selimut tidak ada. Alas pakai tikar. Kalau di karpet masjid tidak boleh, takut kotor. Yang kasihan anak-anak, pakai baju kering untuk selimut," tutur dia.
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Antisipasi Banjir Kiriman, Ratu Dewa Beri Instruksi Ini Pada Camat dan OPD
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Antisipasi Banjir Kiriman, Ratu Dewa Beri Instruksi Ini Pada Camat dan OPD
Di sejumlah wilayah yang mulai surut, warga terpantau melakukan pembersihan. Namun masih banyak juga yang bertahan di tenda dan posko pengungsian karena khawatir banjir susulan.
Erni, warga Lesung Batu mengaku, rumahnya tenggelam dengan ketinggian air sekitar 2 meter. “Baru dibersihkan pagi ini (kemarin). Kami susah sekarang mau ke mana-mana, jembatan putus. Rumah kotor semua. Sudah lima hari ini makan mi instan," beber dia.(zul/)