Nasi Basi Bisa Suburkan Tanaman, Begini Caranya

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID –  Punya nasi sisa dirumah? Kalau ada jangan dibuang. Karena nasi basi ini bisa dijadikan sesuatu yang sangat berguna bagi tanaman. Nasi basi bisa dijadikan pupuk bagi tanaman.

Nasi basi ini bisa menjadi bahan untuk membuat mikro organisme local (MOL). MOL adalah sekumpulan mikroorganisme yang bermanfaat sebagai starter dalam penguraian, fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik padat maupun cair. Salah satu cara mudah pembuatan MOL adalah dengan menggunakan bahan dasarnya dari nasi basi.

BACA JUGA:Anjurkan Pakai Pupuk Organik

BACA JUGA:Gunakan Pupuk Organik Lebih Dianjurkan

Bagaimana caranya?
Bahan-bahan yang dibutuhkan:

1.    Nasi basi 2,5 ons
2.    Air bersih 1 liter
3.    Gula pasir 5 sendok makan

Cara membuatnya:
1.    Kepal-kepal nasi sebesar bola pingpong

2.    Letakkan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas
3.    Lalu tutup dengan daun pisang

4.    Nantinya akan tumbuh jamur berwarna kuning, jingga dan merah
5.    Buat larutan gula dengan mencampur dan mengocok gula dan air

6.    Ambil bola-bola nasi tadi, masukkan dalam wadah plastik lalu campur dengan larutan gula
7.    Biarkan 1 minggu maka cairan nasi akan berbau seperti tape dan siap dipakai sebagai starter maupun pupuk cair.

BACA JUGA:Pupuk Cair Lebih Mahal, Dibuat dari Sisa Buah

MOL ini berfungsi untuk mengurai bahan organik dengan cepat. Kandungan Streptomycetes sp, berfungsi dalam menghasilkan streptomisin yang bersifat racun terhadap hama penyakit yang merugikan.

Ragi (yeast), berfungsi dalam pembelahan sel mikroorganisme yang menguntungkan seperti actinomycetes dan bakteri asam laktat. Sedangkan Actinomycetes, berfungsi untuk menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin.

Cairan MOL dari nasi basi digunakan sebagai pupuk tanaman dengan cara disiram atau disemprotkan ke tanaman. ‘’Untuk penggunaan dengan cara disiram ke tanaman, cairan MOL biasanya diencerkan dengan dosis antara 5 hingga 10 kali atau 1 liter cairan MOL : 5-10 liter air," kata Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Ogan Ilir, Emi Novianti. (*)