BACA JUGA:Candi Muara Takus Warisan Budaya Buddha Tertua di Sumatera
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, terutama dalam hal politik, ekonomi, dan budaya. Berikut beberapa pengaruh pentingnya:
- Pusat Perdagangan Maritim: Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara, terutama Selat Malaka. Ini menjadikan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan internasional yang menghubungkan India, Tiongkok, dan dunia Arab.
- Penyebaran Agama Buddha: Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak biksu dan sarjana dari berbagai negara datang ke Sriwijaya untuk belajar dan menyebarkan ajaran Buddha.
- Pengaruh Budaya: Sriwijaya memainkan peran penting dalam penyebaran budaya Melayu. Bahasa Melayu Kuno yang digunakan di Sriwijaya menjadi dasar bagi perkembangan bahasa Melayu dan Indonesia modern.
- Hubungan Diplomatik: Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan dan kekaisaran, termasuk Dinasti Tang di Tiongkok dan kerajaan-kerajaan di India. Ini memperkuat posisi Sriwijaya sebagai kekuatan regional yang dihormati.
- Pengembangan Infrastruktur: Sriwijaya membangun berbagai infrastruktur seperti pelabuhan, kanal, dan candi yang mendukung kegiatan perdagangan dan keagamaan. Peninggalan-peninggalan ini masih bisa dilihat hingga sekarang.
Pengaruh Sriwijaya yang luas ini membantu membentuk identitas dan sejarah awal Indonesia sebagai pusat perdagangan dan budaya yang penting di Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh politik yang signifikan terhadap kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara dan sekitarnya. Berikut beberapa cara Sriwijaya mempengaruhi politik regional:
- Hegemoni Maritim: Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim utama seperti Selat Malaka dan Selat Sunda. Dengan mengendalikan jalur ini, Sriwijaya dapat mempengaruhi perdagangan dan politik kerajaan-kerajaan lain yang bergantung pada jalur tersebut untuk perdagangan internasional.
- Tributary System: Sriwijaya menerapkan sistem upeti di mana kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara mengirimkan upeti sebagai tanda pengakuan atas kekuasaan Sriwijaya. Ini memperkuat posisi Sriwijaya sebagai kekuatan dominan di wilayah tersebut.
- Aliansi dan Pernikahan: Sriwijaya menjalin aliansi politik melalui pernikahan dengan keluarga kerajaan lain. Ini membantu memperkuat hubungan diplomatik dan politik dengan kerajaan-kerajaan tetangga.
- Ekspansi Militer: Sriwijaya melakukan ekspansi militer untuk menguasai wilayah-wilayah strategis. Prasasti Kota Kapur, misalnya, mencatat ekspansi Sriwijaya ke Pulau Bangka dan wilayah lain di sekitar Selat Malaka.
- Pengaruh Budaya dan Agama: Dengan menjadi pusat penyebaran agama Buddha, Sriwijaya juga mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain secara budaya dan religius. Ini membantu menyebarkan pengaruh politik Sriwijaya melalui jalur keagamaan dan budaya.