PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Penyaluran subsidi diwacanakan tak lagi melalui banyak kementerian. Seiring pengembangan layanan digital pemerintah yang akan menggabungkan 27 ribu aplikasi pemerintah dalam satu portal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dalam layanan digital itu, setiap orang Indonesia akan punya satu ID.
"Misalnya pupuk US$3 miliar ya sudah, by name by address. Kirim dia terus beli pupuknya dari e-catalog. Kita monitor semua dengan teknologi sekarang, tidak ada yang tidak bisa," tegasnya, dari Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (11/10).
Digitalisasi, menjadi hal yang benar-benar perlu dieksekusi. Dia mencontohkan e-catalog atau aplikasi belanja online, menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Lanjut Luhut, dulu di e-catalog hanya menyediakan 50 ribu produk. Tapi sekarang sudah 9,6 juta produk.
BACA JUGA:Pendaftar Subsidi Tepat Ratusan Ribu, Bisa Daftar Online atau ke SPBU
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Jamin Pasokan LPG Bersubsidi Wilayah Kota Pagar Alam
"Artinya, government procurement (pengadaan barang dan jasa pemerintah) yang jumlahnya 306 ribu triliun itu sekarang sudah registered barangnya di situ. Ini nanti efisiensi, kurangi korupsi, membangun industri baru, dan membuat lapangan kerja," bebernya.
Soal izin-izin memang akan menjadi penting. “Jadi jangan pejabat-pejabat negara yang saya selalu katakan toksik masih minta sini minta sana itu enggak boleh. Itu harus kita bersihkan," cetusnya.
Melalui digitalisasi layanan pemerintah, maka tidak ada lagi pertemuan tatap muka. Karena semua sudah menggunakan mesin. Dengan begitu, praktik kecurangan bisa dihindari. "Akibatnya memaksa orang untuk disiplin, orang tidak bisa macam-macam," ulasnya.