Diduga Enggan Kembali Asrama, Siswa Madrasah Ini Akhiri Hidup dengan Cara Tragis, Begini Curhatannya Sebelum T

Kamis 03 Oct 2024 - 19:37 WIB
Reporter : tim
Editor : Dandy

*Siswa Madrasah Gantung Diri Karena Disuruh Kembali ke Asrama

MURA, SUMATERAEKSPRES.ID - Peristiwa tragis terjadi di Pasar Megang Sakti Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang langsung menghebohkan, ini setelah ditemukannya sesosok jasad pria tergantung di salah satu los pasar tersebut, sekitar pukul 00.30 WIB dini hari kemarin (3/10).

Belakangan diketahui sosok jasad yang tergantung tali nilon warna biru di tiang penahan atap tenda los Pasar Megang Sakti itu seorang siswa di salah satu Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Mura berinisial G (13).

BACA JUGA:November APK Harus Clean & Clear, Banyak APK Dipasang Tidak Pada Tempatnya

BACA JUGA:Kenang Rupiah Bergambar Rumah Limas, Hargai Sejarah dan Budaya Sumsel

Dugaan sementara, korban mengakhiri hidupnya dengan cara tragis ini lantaran menolak untuk disuruh orang tuanya kembali ke asrama sekolah, salah satu petunjuknya ada ditemukannya secarik kertas putih dengan tulisan tangan warna hitam yang diduga tulisan tangan korban.

"Assalamualaikum ibuk ini G, G melakukan ini terpakso, G dak kuat dengan cobaan ini yang ibuk kasih samo G. Maafkan G apobila G ado salah. Iklasin semua ini bu, G betah di sini. Jangan lupo bacoin G surat alfateha yo bu. Dan satu hal yang G sayang samo ibuk, ayah, jugo adik Gading bu. Buat yang nemu (menemukan) surat ini hubungi (nomor hp dan nama ayahnya) dan mengabarkan alamatnya di Desa Muara Megang, Juanda Bibitan," isi secarik surat bertuliskan tangan yang ditemukan di dekat jasad korban, kemarin (3/10).

Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi,SIK,MH melalui Kapolsek Megang Sakti AKP Hendri, SH menyebut berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Korban ditemukan oleh penjaga malam di pasar tersebut dalam kondisi tak bernyawa di dalam los Pasar Megang Sakti tergantung di tiang penahan atap tenda dengan menggunakan tali nilon warna biru,," sebut Hendri, kemarin (3/10).

Menurut Hendri, di belakang tubuh korban ditemukan pula kantong plastik berisi satu lembar kertas putih bertuliskan tangan diduga tulisan tangan korban. Tak hanya itu, di sekitar lokasi korban ditemukan juga ditemukan sejumlah barang pribadi milik korban diantaranya satu buah peci sekolah.

Topi warna coklat, satu bungkus rokok beserta korek api, satu buah pulpen, satu bungkus makanan popcorn, uang tunai sebesar Rp15 ribu dan sehelai kain sarung warna hijau.

"Belum bisa disimpulkan motif dan penyebab korban bunuh diri, apakah ada persoalan keluarga, apakah dengan teman di sekolahnya atau hal lain. Termasuk apakah menjadi korban tindak bullying di sekolahnya, tapi keluarga mengaku sebelumnya korban dipulangkan ke rumah karena menderita sakit," ungkap Hendri.

Disampaikannya pula, pihak keluarga korban menyampaikan keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menyatakan menolak untuk dilakukan visum dan otopsi oleh tim medis RSUD Muara Beliti. 

Ini dibuktikan dengan (surat pernyataan terlampir), terhadap korban dan langsung membawah korban ke Desa Muara Megang, Kecamatan Megang  Sakti untuk dimakamkan.

Bagaimana pula tanggapan pihak sekolah ? Kasiyanto selaku staf keamanan di sekolah korban mengakui mengenal korban sebagai siswa di sekolah yang dijaga. Ini disampaikan Kasiyanto saat memberikan keterangan kepada petugas kepolisian di TKP, kemarin (3/9). 

Kategori :