Mengapa Hujan Turun? Yuk, Kita Cari Tahu Prosesnya!

Selasa 10 Sep 2024 - 13:47 WIB
Reporter : Heru
Editor : Alfery

4. Presipitasi

Tahap terakhir dalam proses terjadinya hujan disebut presipitasi.

Ketika tetesan air di awan semakin besar dan berat, gravitasi akan menariknya turun ke permukaan bumi sebagai hujan.

Tetesan ini tidak bisa lagi ditahan oleh awan karena ukurannya yang semakin besar.

Presipitasi tidak selalu berbentuk hujan. Tergantung pada kondisi suhu di atmosfer, presipitasi juga bisa berupa salju, hujan es, atau hujan gerimis.

Di daerah yang suhunya sangat rendah, presipitasi bisa terjadi dalam bentuk kristal-kristal es yang turun sebagai salju.

Sedangkan di daerah dengan suhu yang cukup hangat, presipitasi lebih sering muncul dalam bentuk tetesan air.

BACA JUGA:Musim Kemarau Kok Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

BACA JUGA:Daihatsu Beri 5 Tips Memilih Karpet Mobil untuk Menghadapi Musim Hujan

5. Siklus Berulang

Setelah hujan turun ke bumi, air akan kembali meresap ke tanah atau mengalir menuju sungai, danau, atau laut.

Proses ini dikenal sebagai infiltrasi dan runoff. Sebagian air yang terserap oleh tanah akan diambil oleh akar tanaman, sementara sebagian lainnya akan mengalir kembali ke lautan untuk memulai siklus air dari awal lagi.

Siklus air ini terus berlangsung tanpa henti dan merupakan salah satu fenomena alam yang menjaga keseimbangan alam.

Tanpa hujan, kehidupan di bumi akan sangat terganggu karena air merupakan sumber kehidupan yang esensial.

Proses terjadinya hujan adalah bagian dari siklus air yang melibatkan beberapa tahapan penting, yaitu penguapan, kondensasi, pembentukan awan, dan presipitasi.

Setiap tahap dalam proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor alam seperti suhu, tekanan udara, dan kelembaban.

Kategori :