Ketahuin Perbedaan Antara Angin Topan dan Puting Beliung, Mana yang Lebih Berbahaya?
SUMATERAEKSPRES.ID - Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh fenomena tornado yang menjadi sorotan publik.
Beberapa video di media sosial memperlihatkan suasana mendung disertai angin kencang yang menerbangkan berbagai benda.
Tornado, yang jarang terjadi di Indonesia, memicu pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Apa Itu Tornado?
Tornado adalah pusaran angin dengan kecepatan sangat tinggi yang terbentuk dari badai petir atau awan cumulonimbus.
Pembentukannya dimulai ketika udara naik dengan cepat ke atmosfer, menciptakan rotasi di dalam awan.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Sumsel 16 Oktober 2024: 12 Daerah Berpotensi Hujan Petir dan Angin Kencang
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Palembang Hari Ini: Cerah di Siang Hari, Ada Potensi Hujan di Malam Hari
Meskipun tornado jarang terjadi di Indonesia, negara ini lebih sering mengalami fenomena angin lainnya, seperti angin topan dan puting beliung.
Angin Topan
Angin topan adalah jenis badai tropis yang terbentuk di atas lautan saat suhu permukaan laut mencapai 26,5 derajat Celcius.
Fenomena ini umum terjadi di kawasan tropis, termasuk Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Dengan kecepatan angin mencapai 119 kilometer per jam atau lebih, angin topan dapat menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, memicu banjir, dan longsor.
BACA JUGA:Menggali Bukti Sejarah Candi Borobudur, Keterkaitan Dinasti Syailendra dan Kerajaan Sriwijaya
BACA JUGA:Kemenangan Perdana Jadi Target Utama Timnas Indonesia di Qingdao!
Puting Beliung
Sementara itu, puting beliung adalah fenomena angin yang sering terjadi akibat pembentukan awan cumulonimbus, terutama selama musim hujan.
Berbeda dari tornado, puting beliung berlangsung dalam waktu singkat, biasanya hanya 5 hingga 10 menit. Fenomena ini sering muncul secara tiba-tiba dan lebih umum terjadi di daerah dataran rendah.