SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap tanggal 5 Juli diperingati sebagai hari lahirnya Bank Indonesia, tapi tahukah Anda jika awalnya bank ini didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan nama Nederlandsch-Indische Handelsbank.
Tujuan utama pendiriannya adalah untuk mendukung kegiatan perdagangan dan ekonomi di wilayah Hindia Belanda (kini Indonesia) yang kaya akan sumber daya alam dan potensial untuk menjadi pusat perdagangan global.
Setelah Indonesia merdeka, terjadi perubahan signifikan.
Pada tahun 5 Juli 1953, De Javasche Bank (bank sentral pada masa kolonial) berubah nama menjadi Bank Indonesia.
Pendirian Bank Indonesia bertujuan untuk menggantikan peran De Javasche Bank sebagai bank sentral.
BACA JUGA:Rendang: Kuliner Khas Minang yang Menduduki Peringkat Atas Makanan Terenak di Dunia
BACA JUGA:Air Terjun Ayek Bayau, Pesona Alam yang Asri dan Terjaga di Empat Lawang, Yuk Jelajahi!
Di era pra-kemerdekaan ini, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan status Bank Indonesia sebagai bank sentral yang independen.
Sejak saat itu, Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah dan mengawasi sistem keuangan.
Dalam perjalanannya, Bank Indonesia mengalami transformasi dan mengambil langkah-langkah kebijakan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk krisis moneter Asia pada tahun 1997 dan deregulasi perbankan pada tahun 1988.
Nah, setelah pendiriannya, Bank Indonesia mengalami berbagai perkembangan penting. Berikut beberapa momen signifikan dalam sejarah Bank Indonesia :
BACA JUGA:Catat, Inilah Inisiatif KemendikbudRistek Tingkatkan Kompetensi Siswa dalam Literasi dan Numerasi!
BACA JUGA:INGAT! 5 Larangan Malam 1 Suro. Janggan Dilelanggar. Berani Mencoba Sial Seumur Hidup
Kemerdekaan dan Penggantian Nama
Pada tahun 1953, De Javasche Bank berubah nama menjadi Bank Indonesia setelah Indonesia merdeka.