Bank Indonesia menjadi bank sentral yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan stabilitas nilai Rupiah.
Krisis Moneter Asia 1997
Pada tahun 1997, Indonesia menghadapi krisis moneter yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan nilai tukar Rupiah.
Bank Indonesia berperan dalam mengatasi krisis ini melalui kebijakan yang ketat dan restrukturisasi sektor perbankan.
BACA JUGA:Inilah Tren Fashion 2024 yang Mengubah Dunia Mode, Gaya yang Wajib Kamu Coba!
BACA JUGA:Wisata Alam Seru di Hutan Kota Baturaja: Tempat Camping yang Asri, Pilihan Liburan Terjangkau
Deregulasi Perbankan
Pada tahun 1988, Bank Indonesia melakukan deregulasi perbankan untuk memperkuat sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Langkah ini mencakup liberalisasi suku bunga, perizinan bank, dan pengawasan yang lebih efektif.
Peran dalam Stabilitas Makroekonomi
Bank Indonesia terus berperan dalam menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk mengendalikan inflasi, mengawasi sistem perbankan, dan mengelola cadangan devisa.
BACA JUGA:Tegaskan Komitmen Nyalon Cawako Palembang, Prima Salam Bagikan Kulkas ke Kader dan Relawan
Transformasi Digital
Saat ini, Bank Indonesia juga berfokus pada transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan layanan. Ini termasuk pengembangan sistem pembayaran digital dan pengawasan teknologi finansial.