Sejarah dan Tujuan Awal Berdirinya Bank Indonesia di Zaman Kolonial, Dari De Javasche Bank hingga Era Digital

Rabu 03 Jul 2024 - 08:12 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Novis

Bank Indonesia menjadi bank sentral yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter dan stabilitas nilai Rupiah.

Krisis Moneter Asia 1997

Pada tahun 1997, Indonesia menghadapi krisis moneter yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan nilai tukar Rupiah. 

Bank Indonesia berperan dalam mengatasi krisis ini melalui kebijakan yang ketat dan restrukturisasi sektor perbankan.

BACA JUGA:Inilah Tren Fashion 2024 yang Mengubah Dunia Mode, Gaya yang Wajib Kamu Coba!

BACA JUGA:Wisata Alam Seru di Hutan Kota Baturaja: Tempat Camping yang Asri, Pilihan Liburan Terjangkau

Deregulasi Perbankan

Pada tahun 1988, Bank Indonesia melakukan deregulasi perbankan untuk memperkuat sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Langkah ini mencakup liberalisasi suku bunga, perizinan bank, dan pengawasan yang lebih efektif.

Peran dalam Stabilitas Makroekonomi

Bank Indonesia terus berperan dalam menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk mengendalikan inflasi, mengawasi sistem perbankan, dan mengelola cadangan devisa.

BACA JUGA:Nikmati Libur Sekolah dengan Memancing di Bumi Bende Seguguk OKI: Aliran Sungai Jando, Buntu, dan Sepucuk

BACA JUGA:Tegaskan Komitmen Nyalon Cawako Palembang, Prima Salam Bagikan Kulkas ke Kader dan Relawan

Transformasi Digital

Saat ini, Bank Indonesia juga berfokus pada transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan layanan. Ini termasuk pengembangan sistem pembayaran digital dan pengawasan teknologi finansial.

Kategori :