Belum lagi perbedaan suhu udara yang jauh lebih panas dan membuat jemaah haji rentan sakit saluran pernapasan dan batuk sehingga dikhawatirkan menggangu kelancaran ibadah haji.
"RS YK Mandira segera membuka klinik haji dalam waktu dekat dan saat ini sudah bimteknya. Secepatnya disiapkan klinik haji agar bisa mengakomodir calon jemaah haji yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan penanggulangan kesehatan," ujar dokter spesialis rehabilitasi medik RS YK Madira ini.
Jemaah haji yang bugar juga bisa membantu meringankan tugas dokter haji yang bertugas selama di tanah suci karena jika dibandingkan jumlah jemaah haji yang sakit dan perlu penangan, jumlah masih kurang dibandingkan dengan jumlah jemaah haji yang ada.
Namun memang jumlah dokter ini tidak bisa ditambah karena sesuai aturannya jumlahnya telah ditentukan oleh pemerintah.
"Ini berhubungan juga dengan biaya, karena para dokter ini dibiayai oleh negara. Meski kita tauh bahwa tugas dokter selama di tanah suci sangat berat dan juga sangat perlu menjaga kesehatan selama menjalankan tugas," tandasnya.
BACA JUGA:Pelantikan Pengurus PP Perdokhi Sumsel dan Pentingnya Vaksinasi bagi Jemaah Haji dan Umrah
BACA JUGA:Semua Jamaah Haji dapat Paket Konsumsi Lengkap, Selama Armuzna
Turut menjadi pemateri seminar Dr Yuniza SpPD K-AI FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi KSM Penyakit Dalam RSMH.
Kemudian Dr H Indra Gunawan SE SIP MSc dan Prof dr HA Kurdi Syamsuri SpOG (K-FM), serta Dr dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR MARS AIFO-K. (nni/fad)