PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jumlah klinik haji di Provinsi Sumsel bakal diperbanyak supaya jemaah calon haji semakin mudah berkonsultasi seputar penyakit dan kesehatan sehingga sehat secara fisik dan mental saat melaksanakan ibadah haji.
Ketua Persatuan Dokter Haji Indonesia (Perdokhi) Sumatera Selatan (Sumsel), dr H Irawan Sastradinata SpOG Subsp Onk SH MARS mengatakan di Sumsel saat baru ada satu klinik haji, yakni milik RS Pertamina Plaju.
BACA JUGA:3 Makna Wukuf di Arafah Saat Pelaksanaan Ibadah Haji
BACA JUGA:553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arafah Sesuai Jadwal
Dilantiknya pengurus Perdokhi periode 2023-2026 memiliki target penambahan klinik haji di Sumsel. Ke depan agar semakin banyak calon jemaah haji peduli kesehatan fisiknya.
Katanya, pascadilantik kepengurusan, pihaknya akan menambah klinik haji dalam waktu dekat di RS YM Madira, menyusul RS lainnya seperti RS Sriwijaya, Fatimah, dan lainnya.
"Diharapkan ke depan semakin banyak klinik haji yang ada, semakin memudahkan jemaah calon haji memeriksakan kesehatannya sebelum berangkat haji," sambungnya di sela kegiatan webinar dan pelantikan Perdokhi wilayah Sumsel di RSUD Siti Fatimah, kemarin.
Dijelaskan, semakin cepat diperiksa semakin cepat penanganan jika ada sakit agar nantinya saat berangkat haji fisiknya sudah sehat dan bugar.
Diketahui pada seminar kemarin mengangkat beberapa isu yakni peran BPKH dalam pembiayaan jemaah haji, imunisasi dapat mencegah penyakit menular pada jamaah haji dan umrah, pengaturan atau penundaan haid untuk jamaah haji dan umrah, serta bimtek persiapan pendirian klinik haji dan umrah untuk dokter umum.
Pembina Perdokhi Sumsel, Prof dr Fauziah N Kurdi SpKFR mengatakan jemaah calon haji harus diedukasi, sehingga bukan hanya siap materi berupa uang dan mental juga siap secara fisik.
"Jadi saat melaksanakan ibadah haji atau umrah di Tanah Suci tetap bugar dan lancar," ucapnya.
Menurutnya, banyak juga calon jemaah haji yang tak mau memeriksakan kesehatan sejak dini, sehingga baru tahu ada penyakit saat berangkat haji.
"Padahal penting melakukan screening sejak awal untuk mendeteksi penyakit apa yang ada. Agar semakin cepat tahu sakitnya dan dapat dibimbing untuk pulih," terangnya lagi.
Belum lagi saat di Tanah Suci karena perbedaan suhu udara itu juga penting dan perlu diperhatikan.
Calon jemaah haji kadang khalaf dengan makanan dan minuman yang dijual pedagang selama di Tanah Suci sehingga tergiur, padahal itu beresiko membuat batuk dan sakit saluran pernapasan.