https://sumateraekspres.bacakoran.co/

3 Makna Wukuf di Arafah Saat Pelaksanaan Ibadah Haji

PUNCAK IBADAH HAJI: Wukuf di Arafah menjadi puncak dari Ibadah Haji punya tiga keistimewaan.-Foto: Kemenag-

MAKKAH, SUMATERAEKSPRES.ID - Ribuan jemaah haji dari berbagai belahan dunia mulai bergerak dari Makkah menuju Arafah hari ini, mempersiapkan diri untuk melaksanakan Wukuf pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Prosesi Wukuf dimulai ketika matahari tergelincir hingga menjelang terbenam.

Setelah mendengarkan khutbah Wukuf dan melaksanakan salat Zuhur serta Asar secara jamak taqdim.

Seluruh jemaah akan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai ritual seperti zikir, salawat, dan munajat.

BACA JUGA:BRI Jamin Keamanan Layanan Perbankan Selama Libur Iduladha 1445 H Tahun 2024

BACA JUGA:Pelantikan Pengurus PP Perdokhi Sumsel dan Pentingnya Vaksinasi bagi Jemaah Haji dan Umrah

Momen Wukuf ini sangat sakral karena menjadi waktu dan tempat yang sangat mustajab untuk berkomunikasi langsung dengan Sang Pencipta.

Menurut Pembimbing Ibadah (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah, Aswadi, “Al Hajju Arafah. Haji itu Arafah.” Ini menunjukkan betapa pentingnya prosesi Wukuf sebagai inti dari ibadah haji.

Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya asal Gresik tersebut menjelaskan bahwa Wukuf memiliki makna yang sangat mendalam.

1. Simbol Kebulatanb Tekad

Pertama, Wukuf merupakan simbol kebulatan tekad manusia untuk menghentikan segala keburukan yang pernah dilakukan dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.

BACA JUGA:Puncak Ibadah Haji, Ribuan Jemaah Wukuf di Arafah dan Perbanyak Zikir

BACA JUGA:Jangan Tergiur Janji Manis Travel Haji Ilegal, Berikut Tips Memilih PIHK yang Aman

Selain itu, Wukuf menjadi momen untuk mengabadikan nilai-nilai kebaikan yang terus berkembang.

"Ibarat tanah yang subur ditanami benih-benih kebaikan, sehingga manusia menjadi lebih baik," ujar Aswadi.

2. Hilangkan Keburukan dan Tumbuhkan Hal Baik

Makna kedua Wukuf terletak pada waktu pelaksanaannya yang dimulai setelah matahari tergelincir.

Hal ini menggambarkan bahwa sinar matahari seperti mata hati yang berusaha menghilangkan segala keburukan dan menumbuhkan hal-hal baik untuk mendekat kepada Sang Pencipta.

"Bagaikan matahari yang condong menuju kebaikan, kecondongan untuk selalu mendekat kepada Allah," tambahnya.

BACA JUGA:Dapat 15 Kali Makan-1 Kali Snack Berat, Jatah Jemaah Haji Selama Wukuf di Arafah-Muzdalifah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan