Pidin, petani lainnya asal Tanah Abang mengaku sudah beberapa kali gagal panen. Belum ada bantuan dari dinas terkait. "Kalau dua minggu setelah banjir ini tidak ada reaksi dari dinas terkait, kami para petani akan demo," tegasnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni menjawab keluhan petani. "Kita sudah rekap yang terdampak banjir dan sudah mnta petugas POPT membuat rekomendasi bahwa terjadi bencana," ungkap dia.
Dinas Pertanian sudah mengambil langkah konkret untuk membantu petani. Diantaranya membuat surat ke BPBD agar ditetapkan bencana. "Setelah ditetapkan bencana agar disediakan anggaran BTT untuk pembelian saprodi. Kami mohon dukungan dewan juga," harapnya.
Jhoni menambahkan, bantuan untuk petani padi sudah diusulkan ke pusat melalui aspirasi benih padi untuk 2.000 hektare tahun ini. "Program Dinas Pertanian juga banyak berdampak terhadap banjir ini. Seperti demplot, penangkar dan lainnya," tukas dia.(dik/ebi/)