SUMATERAEKSPRES.ID- Kelompok Staf Medis (KSM) Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Surahman Hakim, SpOG(K), MPH memaparkan, ada beberapa faktor yang menentukan anak perempuan terlambat haid atau bahkan tidak bisa haid.
Ia menjelaskan jika anak perempuan usia 15 tahun belum haid, perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulannya.
Apabila tidak ada nyeri yang berarti, harus segera di cek apakah ada hambatan pada saluran pengeluaran haid.
“Kalau pada kelainan gangguan pertumbuhan saluran reproduksi maka kadangkala ada, satu yang paling ringan hymen-nya tidak terbuka, atau vaginanya tertutup karena ada jaringan tertentu, atau mulut rahimnya tidak terbentuk jadi darah haidnya hanya terpusat di rahim saja, hal-hal seperti ini harus tindakan segera,” kata Surahman mengutip antara.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Cewek Jadi Mudah Marah Saat Sedang Menstruasi
BACA JUGA:Ini 5 Cara Agar Tubuh Tidak Lemas saat Menstruasi
Kata dia, tindakan harus segera dilakukan karena bisa menyebabkan nyeri yang hebat dan mengganggu aktivitas, dan menyebabkan gangguan tertutupnya saluran reproduksi
Di samping faktor pertama, faktor lainnya yang perlu diwaspadai adalah tidak terbentuknya tanda seksual sekunder seperti pertumbuhan payudara dan munculnya bulu kemaluan saat memasuki usia 15 tahun.
Apabila hal tersebut terjadi, perlu dilakukan pemeriksaan gangguan kromosom.
Pada wanita, kromosom yang terbentuk adalah X-X, namun jika ada variasi kromosom X-Y atau X-X-Y perlu dilakukan penatalaksanaan psikiatri untuk dilihat apakah ada genetik laki-laki di dalam tubuhnya.
“Ada kasus seperti ini, tapi ternyata setelah diyakinkan hormon yang dominan laki-laki kita berikan hormon termasuk terapi untuk penyesuaian kelaminnya,” ujarnya.
BACA JUGA:7 Arti Warna Darah Menstruasi yang Harus Kamu Tahu, Yang Ke Tujuh Bikin Panik
BACA JUGA:Ini Ciri dan Cara Mengatasi Darah Menstruasi yang Terlalu Banyak Keluar
Akan berbeda jika kromosom yang tumbuh benar perempuan namun tidak muncul tanda seksual sekundernya, maka akan dicek untuk kemungkinan hormon yang kurang dengan terapi hormonal.
Kemungkinan tersebut disebut dengan agnesis, yaitu tidak terbentuknya seksual sekunder maupun rahim dan vagina yang tidak sempurna.