PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Kalau kita berbicara tentang perubahan iklim juga berbicara soal keanekaragaman hayati maka perlu dengan seksama.
Keanekaragaman hayati sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Kita sudah melihat dampaknya terhadap ekosistem dimana perubahan iklim yang memengaruhi kestabilan alam bermuara pada hilangnya keanekaragaman hayati.
Perubahan iklim dan keanekaragaman hayati adalah dua isu lingkungan yang saling terkait dan memiliki dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan Bumi dan kesejahteraan manusia.
Upaya untuk mengatasi kedua isu ini memerlukan kerjasama global dan tindakan terkoordinasi dari berbagai pihak.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Inilah 8 Karakter dan Sifat Buah Tin, Salah Satunya Adaptasi Pada Iklim
Kenaikan suhu bumi akan membuat beberapa jenis spesies berada diluar batas toleransi suhu maksimumnya sehingga tidak mampu bertahan dan kemudian menjadi rentan terhadap kepunahan.
Mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman hayati dalam ekosistem habitatnya merupakan bentuk peningkatan ketahanan terhadap tekanan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Penanganan biodiversitas menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Negara-negara berkembang diberi insentif finansial untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan memelihara pohon-pohon mereka (dan karbon tetap tersimpan di hutan).
Untuk mengatasi masalah tata kelola hutan, penghormatan terhadap hak-hak masyarakat dan perlindungan keanekaragaman hayati menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan.
BACA JUGA:Iklim Picu Penurunan Produktivitas Tanaman Pangan
BACA JUGA:Kenali Arsitektur Rumah Yang Cocok Dengan Iklim Tropis
Dalam rangka mendorong pengembangan perlindungan biodiversitas dan sosial untuk skema mitigasi iklim, diperlukan desain insentif yang mencakup aturan dan kebutuhan dana untuk keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat.
Iklim kali ini akan membahas bagaimana penanganan perubahan iklim dalam konteks konservasi keanekaragaman hayati beserta desain insentif yang efektif untuk diterapkan demi mengembangkan perlindungan biodiversitas dan sosial untuk mitigasi iklim.
Perubahan iklim dan keanekaragaman hayati adalah dua isu lingkungan yang saling terkait dan memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem Bumi serta kesejahteraan manusia.
Simak penjelasan lengkap dan rinci tentang perubahan iklim dan keanekaragaman hayati berikut ini
BACA JUGA:Hafisz Tohir di COP 28: Pendanaan Perubahan Iklim, Tantangan Baru untuk Keberlanjutan Global
BACA JUGA:Iklim Keamanan Sekolah Turun
1. Penyebab
Perubahan iklim adalah perubahan dalam pola cuaca global yang terjadi sebagai hasil dari peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer Bumi. Penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan polusi udara.
2. Dampak
Perubahan iklim memiliki dampak yang luas dan serius, termasuk peningkatan suhu global, pola cuaca yang ekstrem, naiknya permukaan laut, dan perubahan ekosistem. Ini juga mempengaruhi kehidupan manusia, dengan meningkatnya ancaman terhadap ketahanan pangan, air bersih, dan kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Perubahan Iklim Terasa, Petani Muba Butuh Pengetahuan Iklim yang Lebih Mendalam
3. Sektor yang Terpengaruh
Berbagai sektor terpengaruh oleh perubahan iklim, termasuk pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, dan infrastruktur. Gangguan pada sektor-sektor ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
4. Tindakan Mitigasi dan Adaptasi
Untuk mengatasi perubahan iklim, tindakan mitigasi dan adaptasi diperlukan. Mitigasi melibatkan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, sementara adaptasi melibatkan penyesuaian dengan perubahan yang sudah terjadi, seperti membangun infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Libatkan Mahasiswa Kendalikan Perubahan Iklim
BACA JUGA:Komitmen Susi Pudjiastuti Terhadap Krisis Iklim, Minta Presiden Cabut Aturan Ekspor Pasir Laut