Ekosistem Mangrove, Wisata Edukasi yang Menjanjikan di Sumatera Selatan
Dewi Rosanti, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Palembang-FOTO: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Ekosistem mangrove merupakan salah satu sumber daya alam wilayah pesisir yang penting. Keunikan yang dimilikinya menjadikan ekosistem ini sangat potensial dalam mendukung eksistensi keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya, serta berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi, social maupun ekologi.
Hutan mangrove sendiri merupakan formasi dari tumbuhan yang spesifik di daerah tropik dan subtropik yang umumnya ditemukan disepanjang kawasan pesisir yang relatif terlindung. Hutan mangrove mempunyai fungsi ganda dan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam memelihara keseimbangan siklus biologi di suatu ekosistem.
Meskipun mangrove berfungsi secara strategis untuk menciptakan ekosistem pantai yang ideal untuk kehidupan makhluk akuatik, konversi mangrove menjadi wilayah pertambakan, pemukiman dan industry adalah salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan.
Karena mangrove memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai biofilter, pengikat dan perangkap polusi, keberadaan mangrove akan menjaga keseimbangan ekologi lingkungan perairan pantai.
BACA JUGA: Apapun Latar Belakangmu Semua Bisa Berhaji, Allah Swt Maha Pemberi Jalan
BACA JUGA:Telat Lunas, PBB Kena Denda
Dengan berbagai jenis gas tropoda, kepiting pemakan detritus dan bivalvia pemakan plankton tinggal di mangrove akan memperkuat fungsinya sebagai biofilter alami.
Hutan mangrove merupakan salah satu jenis vegetasi toleran garam, hidup pada zona pasang surut di wilayah pesisir tropis dan subtropics dengan keunikan ekosistem yang mempunyai fungsi strategis sebagai penghubung dan penyeimbang ekosistem darat dan laut.
Hutan ini juga merupakan ekosistem yang produktif dan mempunyai fungsi yang kompleks, seperti fungsifisik, fungsi biologis dan fungsi sosial ekonomi). Sumber daya perikanan hutan mangrove sangat produktif baik secara kuantitatif maupun kualitatif, karenahutan mangrove berperansebagai habitat alami (tempat pemijahan, pembibitan dan mencari makan) berbagai jenis ikan, udang dan kepiting, serta sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetik.
Hutan mangrove juga memberikan manfaat ekosistem yang bermanfaat bagi masyarakat pesisir, daya tarik wisata, konservasi alam, pendidikan dan penelitian. Namun, ekosistem ini rapuh karena sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan, biasanya karena pengaruh antropogenik oleh karena itu, sulit untuk dipulihkan.
BACA JUGA:Pendidikan Tinggi Tapi Pengangguran, Apa Solusinya?
BACA JUGA:Apakah Agama Benar-benar Ancaman bagi Pancasila?
Selain itu, ekosistem ini sangat terbuka untuk diakses sehingga mudah dieksploitasi oleh manusia, hal ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitasnya. Masyarakat lokal yang memanfaatkan hutan bakau dan sumber dayanya mungkin cukup memahami flora dan ekologihutanmangrove.
Di beberapa wilayah, kawasan mangrove sudah mulai dijadikan sebagai ekoturism, dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai perwujudan kearifan lokal. Sumatera Selatan sendiri memiliki kawasan magrove lebih dari 300.000hektar, di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin.