Imbas Dinamika Pasar dan Kebijakan, Rupiah Menghadapi Tekanan di Akhir Pekan
Imbas Dinamika Pasar dan Kebijakan, Rupiah Menghadapi Tekanan di Akhir Pekan-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Pada Kamis, 19 Desember 2024, nilai tukar Rupiah ditutup melemah di level Rp16.285 per dolar AS (bid).
Penguatan indeks dolar AS (DXY) ke level 108,41 menjadi salah satu faktor eksternal yang memengaruhi pelemahan mata uang Garuda.
Selain itu, yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun tercatat naik ke 7,07%, mencerminkan sentimen pasar yang lebih berhati-hati terhadap aset berisiko.
Di sisi lain, yield US Treasury (UST) Note 10 tahun juga mengalami peningkatan, menyentuh level 4,562%.
BACA JUGA:Sudah Direncanakan, Rika Beli Racun Melalui Online Shop, Renggut Nyawa Adik Ipar Challenge Minuman
BACA JUGA:Dari Ruang Kerja Gubernur BI, KPK Lanjut Geledah Ruangan Direktorat di OJK
Pembukaan Perdagangan Jumat Pagi
Memasuki Jumat pagi, 20 Desember 2024, Rupiah kembali dibuka melemah di level Rp16.290 per dolar AS (bid).
Sementara itu, yield SBN 10 tahun masih bertahan di level 7,07%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat pelemahan nilai tukar, pasar obligasi domestik relatif stabil dalam menghadapi tekanan eksternal.
Aliran Modal Asing dan Premi Risiko Indonesia
Pada minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing menunjukkan pola neto jual (outflow) yang signifikan. Berdasarkan data transaksi selama 16-19 Desember 2024:
Nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp8,81 triliun, terdiri dari:
Rp3,67 triliun di pasar saham.
Rp4,43 triliun di pasar SBN.
Rp0,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).