PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jerami padi merupakan sisa hasil panen padi yang seringkali diabaikan, memiliki potensi yang belum sepenuhnya terungkap dalam berbagai aspek kehidupan kita. Jika kita melihat ke lapangan, akan kita temukan bahwa setiap hektare lahan pertanian padi menghasilkan sekitar 25-30 ton jerami basah setiap kali panen.
Sayangnya, sebagian besar jerami padi ini seringkali tidak dimanfaatkan dan bahkan dianggap sebagai limbah yang harus segera dibuang atau dibakar. Namun, sebenarnya memanfaatkan limbah jerami padi memiliki banyak manfaat yang dapat memberikan dampak positif dalam berbagai bidang, mulai dari pertanian hingga sektor peternakan, perlindungan lingkungan, dan bahkan potensi bisnis yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
BACA JUGA:Pisahkan Gabah dengan Jeram
BACA JUGA:Waspadai, 5 Hama Tanaman Padi di Musim Hujan
Di banyak daerah, panen padi terjadi hanya beberapa bulan sebelum musim tanam berikutnya dimulai. Karena itu, petani cenderung harus cepat membersihkan sawah mereka untuk persiapan tanam selanjutnya. Ini seringkali mengakibatkan jerami padi dibuang atau bahkan dibakar untuk mempercepat proses pembersihan.
Namun, perlu diingat bahwa ada lebih banyak potensi dalam jerami ini daripada sekadar limbah. Dilansir dari taniuntung, penggunaan jerami padi yang dapat menjadi inspirasi:
1. Sebagai Mulsa Tanaman
Salah satu manfaat utama jerami padi adalah penggunaannya sebagai mulsa tanaman. Ketika jerami ditempatkan di atas tanah di antara barisan tanaman, ia dapat berfungsi sebagai penghalang alami untuk gulma. Ini sangat berguna terutama ketika tanaman ditanam selama musim kemarau, ketika pertumbuhan gulma menjadi lebih agresif.
Tanaman seperti semangka, mentimun, kacang-kacangan, cabai, dan banyak lainnya dapat mendapatkan manfaat besar dari penggunaan jerami padi sebagai mulsa. Selain itu, penggunaan jerami sebagai mulsa juga membantu menjaga kelembaban tanah dengan mencegah penguapan air yang cepat.
2. Pembuatan Pupuk Kompos
Jerami padi juga dapat diubah menjadi kompos yang sangat berguna dalam pertanian. Proses pembuatan kompos jerami padi sangat sederhana. Limbah jerami padi ditempatkan dalam tumpukan setebal sekitar 50 cm, kemudian diberi sedikit pupuk urea untuk mempercepat proses pelapukan.
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Salat Subuh Bagi Anak, Yuk Ajarkan Mereka Sejak Kecil!
Setelah sekitar 15 hari, tumpukan jerami dibalik. Hasilnya adalah kompos berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Kompos ini juga membantu meningkatkan struktur tanah, membuatnya lebih gembur, dan lebih efisien dalam menyerap air.
Selain itu, jerami padi juga mengandung unsur hara NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dan produktivitasnya.
3. Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak
BACA JUGA:Pakan Ternak Mahal, Bisa Tanam Rumput Ini, Berikut Langkah Penanamannya
BACA JUGA:Peluang Usaha Menguntungkan: Panduan Praktis Ternak Jangkrik untuk Pemula Hingga Panen!
Di daerah-daerah penggemukan sapi dan kerbau, jerami padi sering digunakan sebagai campuran pakan ternak. Jerami dapat diolah menjadi dua bentuk utama: jerami kering (hay) atau disimpan dalam keadaan basah (silase). Pemberian pakan jerami ini biasanya dilakukan saat pasokan hijauan sudah sangat kurang atau pada musim kemarau.