LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID –Kabar penangkapan pelaku begal sadis Herli Diansyah (36) dan Nopriandi alias Mok (30) oleh pihak kepolisian, sudah diketahui Sertu M Nazir. Dia meminta kedua pelaku mendapat hukuman setimpal, karena telah membunuh putrinya, almarhumah Nazwa Keszha Safira (18).
"Yo dek, sudah dapat kabar kalau pelaku sudah ditangkap. Kami harap dia dihukum yang setimpal, nyawa dibalas nyawa," tegas Nazir, anggota Babinsa Koramil 405-12 Lahat, Rabu, 7 Februari 2024.
Bahkan pihak keluarga sempat shock, melihat pelaku masih 'sehat - sehat' saja. Tidak ada yang ditindak tegas (ditembak). Bahkan orang tua almarhumah, sempat teriak dan menangis mengetahui pelaku tertangkap dalam keadaan sehat-sehat saja tersebut.
“Awalnya sudah saya tekadkan. Kalau dalam seminggu pelaku belum ditangkap, mungkin saya yang akan mencari para pelaku dan menangkapnya," cetusnya. Sehingga Nazir sendiri, menanggapi kabar tertangkapnya kedua pelaku dengan perasaan campur aduk.
Di satu sisi, pihak keluarga menyesali kondisi pelaku yang masih mulus-mulus saja. Di sisi lain, pihak keluarga juga merasa lega pelaku sudah berhasil ditangkap pihak kepolisian. Untuk itu dia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian.
Dukungan moril pun datang dari Dandim 0405 Lahat Letkol Inf Asis Kamaruddin, kemarin. Bersama Danramil 405-12 Lahat Kapt Inf Mardiyanto, dia kembali mendatangi rumah duka di Jl Lahat- Pagaralam, Kelurahan Suka Negara, Kecamatan Lahat.
Sertu M Nazir sempat bersemangat menceritakan putri keduanya itu semasa hidup. Dari prestasi karatenya, modeling, hingga kemudian melanjutkan kuliah di Program Studi Teknik Kimia Angkatan 2022, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya.
Namun Sertu M Nazir yang berseragam loreng TNI AD dan peci putih, mendadak langsung lesu dan bersedih mengingat kondisi terakhir putrinya itu. “Ya, tadi kami datang untuk memberi dukungan moril,” ucap Dandim 0405 Lahat Letkol Inf Asis Kamaruddin SE MIP.
“Menasehati, bahwa semuanya merupakan takdir Allah Swt. Saya minta keluarga almarhumah, sabar dan tabah menghadapi cobaan ini,” tambah Letkol Asis, kepada Sumatera Ekspres.
BACA JUGA:Mulusnya 2 Residivis Pelaku Begal yang Bunuh Mahasiswi Unsri, Tak Tersentuh Pelor Polisi
BACA JUGA:Alhamdulillah, Dua Pelaku Begal Sadis yang Tewaskan Mahasiswi Unsri Diringkus, Ini Tampangnya
Mantan Gubernur Sumsel H Herman Deru yang sedang berkampanye Pemilu 2024 di Lahat, kemarin juga menyempatkan diri mengunjungi rumah duka. “Beliau berpesan bahwa juga pernah kehilangan anak, jadi tahu perasaan saya dan tetap bersabar," tambah Sertu M Nazir.
Kemudian Sertu M Nazir tampak masih kesal, begitu melihat foto-foto tampang kedua pelakunya. “Nyawa balas nyawa, Dek. Kami minta hukuman mati," tegasnya lagi, didampingi istri dan putranya.
Seperti diketahui, tersangka Herli Diansyah dan Nopriandi alias Mok, akhirnya berhasil ditangkap di wilayah Muara Enim, Rabu, 7 Februari 2024, dini hari. Oleh tim gabungan Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polres Muara Enim.
Sempat dibawa ke Mapolsek Indralaya, kedua tersangka dan barang buktinya kemudian dibawa ke Mapolda Sumsel. Kedua tersangka menjalani pemeriksaan di ruang Unit 4 Subdit III/Ditreskrimum Polda Sumsel. Terlihat pula sejumlah personel TNI datang ke Polda Sumsel.
Hanya saja, belum ada statemen resmi dari pihak kepolisian terhadap ungkap kasus begal sadis ini. Dari undangan melalui WhatsApp yang diterima awak media di Polda Sumsel, kasusnya baru akan dirilis secara resmi Kamis siang, 8 Februari 2024.
Informasi yang didapat tersangka Herli Diansyah, warga Lk III, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Sedangkan tersangka Nopriandi alias Mok, warga Desa Alay, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Modal BB Senpi-Sarung Sajam, Polisi Buru 2 Begal, Yang Bunuh Mahasiswi Unsri
Sekadar mengingatkan, pembegalan sadis itu terjadi Sabtu, 3 Februari 2024, sekitar pukul 00.30 WIB. Lokasinya di jalan menuju Kompleks Perkantoran Terpadu (KPT) Pemkab Ogan Ilir (OI), Tanjung Senai, Desa Sakatiga Seberang, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten OI.
Malam itu, Nazwa Keyzha Safira alias Kekey (18) dan pacarnya, Aldo Parestio (19), sedang duduk-duduk sambil mengobrol di jembatan yang pertama dari arah Desa Sakatiga Seberang. Kekey mahasiswi Teknik Kimia, sedangkan Aldo mahasiswa Teknik Pertambangan. Keduanya indekos terpisah di Indralaya.
Awalnya, datang 2 pelaku mengendarai motor Honda PCX warna hitam. Sempat menanyakan kepada korban, apakah melihat temannya yang sedang memancing. Namun dijawab korban tidak tahu. Tak lama, kedua pelaku datang lagi langsung mengeksekusi korban.
Pelaku yang berpostur agak gemuk, menodongkan pistol rakitannya ke arah Aldo. Belakangan setelah tertangkap polisi, itu adalah tersangka Nopriandi alias Mok. Karena coba pertahankan motor Yamaha Aerox warna kuning hitam miliknya, kening Aldo dipukul pakai pistol.
Saat pelaku berusaha membawa kabur motor korban, sempat oleng dan terjatuh. Pistolnya juga terjatuh. Aldo berusaha mengejar pelaku itu lagi. Namun di belakangnya, Kekey ternyata juga melawan dan menarik tangan pelaku yang berpostur tubuh tinggi, pengendara motor PCX.
Setelah tertangkap polisi, diketahui pelaku itu adalah Herli Diansyah. Tak disangka, pelaku ini mencabut pisaunya dan menikamkannya ke punggung kiri Kekey. Melihat Kekey ditikam, Aldo menghampirinya. Kedua pelaku kabur membawa motor Aerox milik Aldo.
BACA JUGA:Jiwa Petarung dan Sosok Ceria, Mahasiswi Unsri yang Dibunuh Begal
BACA JUGA:Cerdas dan Penuh Prestasi, Mahasiswa Unsri yang Jadi Korban Begal
Aldo berlari menuju simpang perkantoran Tanjung Senai, meminta pertolongan warga. Baru menjemput Kekey di TKP awal, membawanya ke RS Mahyuzahra. Namun nyawanya tidak tertolong lagi. Sedangkan Aldo yang luka robek di keningnya, menjalani perawatan medis.
Personel Polsek Indralaya dan Polres OI yang mendatangi TKP, mendapati pistol rakitan pelaku tertinggal di jalan cor tersebut. Barang bukti lain yang diamankan, baju, sweater dan jilbab korban yang terdapat bercak darah. Termasuk sandal. Kemudian helm milik Aldo.
Empat hari dari kejadian, tim gabungan Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polres Muara Enim, akhirnya berhasil meringkus kedua tersangka. Berikut barang bukti motor Aerox milik Aldo, dan sarung pisau milik tersangka Herli Diansyah. (gti/kms/dik/air)