PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pj Gubernur Sumsel, Dr Drs Agus Fatoni MSi melantik 4 pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Sumsel. Pelantikan digelar di Auditorium Bina Praja, Jumat (26/1).
Pj Bupati OKU yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumsel H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd, dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel.
Teddy menggantikan pejabat sebelumnya, Drs Sutoko. Lalu, Kepala Dinas Perpustakaan Sumsel Fitriana SSos menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel, menggantikan pejabat sebelumnya, Henny Yulianti SIP.
Sementara Kepala Biro (Karo) Organisasi Setda Provinsi Sumsel M Zaki Aslam SIP MSi, bergeser menjadi Kepala Dinas Perpustakaan Sumsel.
BACA JUGA:4 Pejabat Eselon 2 Pemprov Sumsel Diganti, Ada Nama Baru di Kursi Kepala Disdik Sumsel, Siapa?
BACA JUGA:Kumpulkan Kepala SMA-SMK di Lubuklinggau, Ini yang Ditekankan Kadisdik Sumsel
Terakhir, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Sumsel Drs H Nelson Firdaus MM, dilantik menjadi Karo Organisasi yang ditinggalkan Zaki.
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan, pelantikan ini merupakan bagian dari penyegaran organisasi di lingkungan Pemprov Sumsel.
Pelantikan juga bagian untuk meningkatkan kinerja agar agar organisasi lebih dinamis dan maksimal serta kinerjanya lebih baik lagi.
Mutasi ini akan sering dilakukan dalam rangka memastikan organisasi agar lebih efektif dan dinamis. “Makanya, hari ini (kemarin. red) kita melaksanakan pelantikan pejabat eselon dua. Ada beberapa eselon dua yang dilakukan pergeseran atau mutasi,” kata dia.
BACA JUGA: Pj Gubernur Sumsel Dr Agus Fatoni dan Pj Ketua TP-PKK Provinsi Sumsel Tinjau Produk Khas Pagaralam
BACA JUGA:BPMP Provinsi Sumsel Gelar Apresiasi Merdeka Belajar Provinsi Sumsel Tahun 2023
Menurut Fatoni, kadang pegawai tersebut bagus tapi tidak tepat di suatu jabatan, makanya perlu dipikirkan jabatan yang lebih tepat dan cocok.
Begitu juga seseorang dengan jabatan yang terlalu lama juga sering kali ada kejenuhan dan inovasinya kadang kala tidak maksimal.