Untuk membuat hormon tiroid, kelenjar tiroid membutuhkan yodium dalam jumlah kecil. Tanpa yodium, produksi hormon tiroid bisa menurun.
Kelenjar tiroid yang "rendah" atau kurang aktif dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipotiroidisme.
Gejala hipotirodisme beragam pada masing-masing orang, tergantung seberapa rendah kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.
Gejala hipotirodisme di antaranya bisa meliputi; Mudah lelah dan pusing. Sembelit atau susah buang air besar. Otot-otot terasa lemah, nyeri, dan kaku. Lebih sensitif pada cuaca dingin.
Kulit kering, kasar, mudah mengelupas, dan keriput. Berat badan naik tanpa penyebab yang jelas. Wajah bengkak dan suara menjadi parau.
Rambut rontok dan tipis. Kuku rapuh. Mudah lupa dan sulit berkonsentrasi.
BACA JUGA:Meski Ukuranya Kecil, Ternyata Biji Wijen Punya Banyak Manfaat Buat Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Kaya Akan Manfaat Kesehatan Tubuh, Dari 13 Khasiat Buah Semangka, Nomor 8 Penyakit Paling Ditakuti.
Untuk mencegah kondisi ini terjadi, Anda bisa mendapatkan cukup yodium dari makanan dengan mengonsumsi produk susu, makanan yang diperkaya, dan ikan air asin.
Yodium juga tersedia dalam makanan nabati yang tumbuh di tanah kaya yodium alami. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan mineral yodium dengan membumbui makanan Anda dengan garam beryodium.
Tapi perlu diingat, meskipun yodium meningkatkan kesehatan tiroid secara keseluruhan, terlalu banyak yodium bisa malah berdampak negatif pada kelenjar tiroid.
2. Mengurangi resiko untuk beberapa penyakit gondok
Gondok adalah kelenjar tiroid yang membesar. Tiroid Anda mungkin membesar sebagai akibat dari hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Hipertiroidisme adalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Nodul tiroid non-kanker (kista) juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
BACA JUGA:CATAT, Ini Loh Panduan Bijak Konsumsi Vitamin C untuk Kesehatan Optimal Bagi Tubuh!
BACA JUGA:Panduan dan Strategi Efektif Menjaga Kesehatan Gigi Pada Anak, Cus Cobain Bund!