SUMATERAEKSPRES.ID - Bakwan jagung, salah satu gorengan favorit di Indonesia, telah menghiasi berbagai acara dan meja makan sebagai camilan atau lauk makan.
Kelezatan bakwan jagung seharusnya terletak pada tekstur lembut dan renyah yang dihasilkan oleh jagung manis di dalamnya. Namun, sayangnya, dalam beberapa situasi, bakwan jagung dapat berubah menjadi keras dan kurang menggugah selera.
Kondisi ini tidak datang begitu saja, melainkan sering kali dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan dalam proses memasak. Simak beberapa poin berikut yang mungkin menjadi penyebab tekstur bakwan jagung yang tidak sesuai harapan.
1. Komposisi Bahan Tidak Seimbang
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi dalam pembuatan bakwan jagung adalah rasio bahan kering yang tidak seimbang.
Campuran tepung terigu dan tepung beras, misalnya, perlu diukur dengan proporsi yang tepat. Terlalu banyak tepung terigu dapat membuat bakwan menjadi keras dan kurang kenyal.
Sebaliknya, terlalu banyak tepung beras bisa membuat teksturnya terlalu rapuh. Mengukur bahan dengan cermat dan memperhatikan rasio yang tepat akan membantu menciptakan keseimbangan yang pas dalam komposisi bakwan jagung.
BACA JUGA:3 Resep Makanan Praktis untuk Meriahkan Momen Berkumpul Keluarga di Liburan
BACA JUGA:5 Resep Ampuh untuk Menjadi Lebih Kreatif, Bisa Diterapkan untuk Organisasimu
2. Kesalahan dalam Menggoreng
Penggorengan yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab bakwan jagung yang keras. Suhu minyak yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menghasilkan hasil yang kurang memuaskan. Idealnya, minyak harus dipanaskan dengan suhu sedang, sekitar 170-180 derajat Celsius.
Suhu ini memungkinkan bakwan jagung untuk matang merata dan mencapai kerenyahan yang diinginkan tanpa membakar bagian luar sebelum bagian dalam benar-benar matang. Selain itu, pastikan untuk tidak menggoreng terlalu banyak bakwan sekaligus agar suhu minyak tetap stabil.
3. Pemilihan Bahan yang Tepat
Pemilihan bahan yang tepat juga memainkan peran kunci dalam keberhasilan bakwan jagung. Pastikan jagung yang digunakan adalah jagung manis yang segar dan berkualitas.
Jagung manis yang matang dan segar akan memberikan rasa manis yang khas dan tekstur yang lembut pada bakwan. Sebaliknya, jagung yang kurang segar atau sudah terlalu matang dapat membuat bakwan terasa keras dan kurang enak.