SUMATERAEKSPRES.ID - Berburu pekerjaan dapat menjadi perjalanan yang penuh tantangan, terutama ketika pelamar harus melibatkan diri dalam memilah-milah lowongan kerja yang muncul.
Namun, di antara lautan peluang, beberapa lowongan dapat menyimpan red flag atau tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Mari kita telaah lebih dalam, menggali tiga ciri lowongan kerja yang mungkin mengindikasikan potensi masalah di baliknya.
1. Job Desk di Persyaratan Tidak Nyambung dengan Lowongan yang Dibuka
Salah satu red flag yang sering kali terlewat adalah ketidaksesuaian antara job deskripsi yang tercantum dalam persyaratan dengan deskripsi pekerjaan yang sebenarnya.
Ketika lowongan terasa ambigu atau mendeskripsikan tugas yang tidak berhubungan satu sama lain, itu bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak memiliki gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka atau bahkan mungkin sedang mencari karyawan serba bisa tanpa memberikan detail konkret.
Contohnya, jika deskripsi pekerjaan mencakup tugas administratif dan sekaligus tanggung jawab teknis yang mendalam, bisa jadi ini adalah pertanda bahwa perusahaan belum merancang peran dengan baik.
BACA JUGA:5 Bidang Pengajian yang Paling Mudah Mendapatkan Pekerjaan
BACA JUGA:Tampil Lebih Percaya Diri! Coba 9 Trik Ini Biar Wawancara Pekerjaan Pertama Berjalan Lancar
Hal ini dapat memicu ketidakpastian dan kebingungan ketika benar-benar berada di dalamnya, karena tidak jelas apa yang sebenarnya diharapkan dari pekerja.
Sebelum mengirimkan aplikasi, bijak untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan memastikan bahwa job deskripsi mencerminkan secara akurat tanggung jawab pekerjaan yang akan diemban. Diskusikan juga hal ini dalam wawancara, dan cari klarifikasi terkait harapan perusahaan terhadap peran tersebut.
2. Sistem Penahanan Ijazah Asli
Sebuah peringatan merah yang sering diabaikan oleh pelamar adalah ketentuan perusahaan yang menahan atau mengharuskan penyerahan ijazah asli sebagai syarat untuk melamar atau bahkan setelah diterima bekerja.
Meskipun sebagian besar perusahaan memerlukan salinan ijazah selama proses seleksi, menahan ijazah asli seringkali dapat menjadi indikator masalah.
Beberapa perusahaan mungkin memiliki alasan sah untuk memeriksa keaslian ijazah, seperti melakukan verifikasi latar belakang atau memastikan bahwa pelamar memenuhi persyaratan pendidikan yang dibutuhkan.
Namun, ketika perusahaan terlalu insisten pada penahanan ijazah asli tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda ketidakprofesionalan atau bahkan praktik penipuan.