Salurkan KIA dan Bantuan Atensi Anak Yatim Piatu
KIA: Penyaluran KIA dan Bantuan Program Atensi Anak Yatim Piatu di Kabupaten Empat Lawang. -foto: hendro/sumeks-
EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Kabupaten Empat Lawang melalui Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), serta Dinas Pendidikan, bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Empat Lawang, melaksanakan penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) dan bantuan Program Atensi Anak Yatim Piatu (YAPI).
Kegiatan ini berlangsung di Rumah Restorative Justice "Madani" Kejaksaan Negeri Empat Lawang, Kantor Camat Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Kamis (9/1/25).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Empat Lawang, Eka Agustina, S.Sos, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melindungi dan memenuhi hak konstitusional anak, khususnya anak yatim piatu. "KIA berfungsi sebagai identitas resmi anak sejak dini. Selain mencegah perdagangan anak, KIA juga memudahkan akses layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan," ujar Eka.
Ia menambahkan, sebanyak 886 anak yatim piatu dan keluarga miskin menerima KIA, sedangkan bantuan Program Atensi Anak YAPI disalurkan kepada 82 anak, dengan penyerahan simbolis kepada lima penerima. Eka berharap program ini dapat meningkatkan pendataan dan perlindungan anak di Kabupaten Empat Lawang.
BACA JUGA:Pemerintah Empat Lawang Salurkan KIA dan Bantuan Program Atensi Anak Yatim Piatu
BACA JUGA:Segera Salurkan Bantuan Pangan Beras
Penjabat (Pj) Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri, menekankan pentingnya KIA sebagai dokumen identitas untuk berbagai keperluan administratif. Ia juga memberikan apresiasi terhadap sinergi antarinstansi dalam menyukseskan program ini.
"Program ini sangat membantu masyarakat menengah ke bawah, terutama anak yatim piatu, untuk memiliki KIA. Kami berharap ke depannya tidak ada lagi anak-anak di Kabupaten Empat Lawang yang belum memiliki kartu identitas diri," tegas Fauzan.
Dengan terlaksananya program ini, Pemerintah Kabupaten Empat Lawang berharap dapat berkontribusi secara berkelanjutan pada peningkatan kualitas hidup anak-anak, khususnya dari keluarga kurang mampu.