Baru Beli Sebulan, Pemilik jadi Depresi
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seorang sopir taksi online (taksol), Deky Triandi, diduga depresi dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sebelumnya dikabarkan dia jadi korban hiptopis dan mobilnya hilang. Ternyata, mobilnya yang baru dibeli 1 bulan, ditarik pihak leasing karena telat 1 hari pembayaran.
Cerita itu datang dari kakak Deky, dr Feriyanto saat ditemui awak media, Jumat, 15 Desember 2023. Sedangkan Deky, tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Muhammadiyah Palembang. “Akibat kejadian ini, adik saya komunikasi jadi terganggu. Bahkan cenderung diam dan menutup diri,” sesalnya.
Lanjut dr Feriyanto, sebelumnya adiknya itu membuka usaha jual makanan frozen. Namun usahanya tutup, terpaksa menjual semua peralatan dan barang-barang yang ada. “Adik kami ini lalu beli mobil melalui leasing pada November lalu. DP (uang muka) Rp17-20 juta, dengan angsuran Rp4,5 juta per bulan selama 5 tahun,” urainya.
BACA JUGA:Takut Ditagih Leasing, 2 Bersaudara Buat Laporan Palsu Curanmor. Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Ada-Ada Saja Remaja Ini, Tidur di Rel KA. Untung Tidak Tewas, tapi Bagian Tubuhnya Putus
Mobil yang dikredit Deky itu, Toyota Calya nomor polisi BG 1438 JW. Jatuh tempo angsuran itu tanggal 13 setiap bulan. “Adik saya ini kelupaan bayar, dikiranya jatuh tempo pembayaran pertama ini 17 Desember. Baru telat 1 hari, 14 Desember tadi mobil adik saya ditarik leasing, dengan alasan telat bayar,” sesal dr Feriyanto.
Mobil itu dipergunakan Deky sebagai taksi online. Peristiwa itu terjadi Kamis, 14 Desember 2023. Adiknya dalam perjalanan ke rumahnya, Perum Taman Yasmin, Jl Kartowinangun, Blok B4, RT 18, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami. “Adik saya diikuti, sejak depan Hotel Santika Premiere,” tambahnya.
Para pihak yang mengaku dari leasing, menghentikan mobil dikendarai Deky. Setidaknya 5 orang laki-laki turun, salah satunya mengaku dari pihak leasing. Mereka hendak menarik mobilnya Deky. “Karena kondisi jalan ramai, adik saya tidak mau ribut. Diajaknya ke rumahnya,” imbuh dr Feriyanto.
Sampai di rumah, pihak leasing didampingi sejumlah orang itu bersikeras hendak menarik mobil yang telat bayar angsuran. “ Di rumah itulah, sekitaran pukul 15.00 WIB, mobil yang baru sebulan dibeli secara kredit ini ditarik pihak leasing. Baru telat sehari, bukan karena adik saya tidak mau bayar. Tapi kelupaan tanggal jatuh temponya,” tukasnya.
BACA JUGA:Panen Perdana KWT Wijaya Kusuma, Hasil Bagikan Kelompok, Ada juga di Jual
BACA JUGA:Kini Bertahan Hanya Menjaga Langganan, Pedagang Pasar 16 Ilir Minta Pagar Seng Dibuka
Sejak itulah, psikologis adiknya terganggu dan diduga depresi. Apalagi saat ini, istrinya sedang hamil, membutuhkan biaya untuk persiapan melahir-kan anaknya nanti. “Ini menjadi pukulan tersendiri baginya. Dia shock, ponselnya mati tidak bisa dihubungi keluarga,” tuturnya.
Dr Feriyanto sendiri terakhir berkomunikasi dengan adiknya, sekitar pukul 13.00 WIB. Sudah itu tidak ada komunikasi lagi. Teman-teman Deky sesama sopir taksi online juga curiga, dengan matinya ponsel Deky. Khawatir jadi korban tindak kejahatan. “Mereka datangi rumah Deky, tidak ada jawaban. Mobil tidak ada di depan rumah, ponsel mati sampai malam pukul 21.00 WIB,” urai dr Feriyanto.
Lalu ada yang menghubungi teman mereka, kebetulan juga anggota polisi. Datang ke rumah Deky, malam itu mereka terpaksa mendobrak pintu. Mendapati Deky dalam rumah, seperti orang ketakutan dan shock. “Setelah dibawa ke rumah sakit, Alhamdulillah sekarang sudah mulai bisa diajak bicara. Meskipun masih lebih banyak diam,” pungkasnya. (afi/air)