JAKARTA,SUMATERAEKSPRES.ID – Makin banyak investasi yang masuk untuk mendukung pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Setelah taksi terbang, rencananya akan dibangun juga tol laut.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono mengungkapkan, investasi yang masuk ada dari investor domestic, ada pula pemodal asing.
Ia memerinci, dari 323 letter of intent (LoI) yang sudah ditandatangani dengan berbagai mitra, sekitar 45 persen di antaranya merupakan investor asing.
Salah satu yang masuk dan menyatakan minatnya untuk berinvestasi di proyek IKN adalah Korea Selatan (Korsel).
BACA JUGA:Membangun IKN Nusantara Dari Desa Transmigrasi
BACA JUGA:IKN Laris Manis, Jokowi Sebut Investasi Capai 45 Triliun
’’Korea masuk dalam top five setelah Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia,’’ kata Agung, Senin (11/12).
Investor dari Korsel yang berminat tersebut antara lain Korea Land & Housing Corporation (LH), LX International, LG CNS, Samsung C&T, serta Shinhan Sekuritas Indonesia.
Secara umum, beberapa perusahaan Korsel itu berminat besar terhadap tiga sektor yakni smart city, perumahan, dan konektivitas infrastruktur.
Bahkan, mereka ingin bisa berpartisipasi membangun tol bawah laut di IKN. Yang menggarapnya, perusahan Daewoo Engineering & Construction.
BACA JUGA:Kolaborasi Publik-Swasta, KADIN Dorong Investor Masuk ke IKN
BACA JUGA:Tahap Pertama Pindah 11.274 ASN ke IKN
Investor negeri ginseng itu akan bekerja sama dengan Hutama Karya. Saat ini, proyek senilai Rp 10 triliun itu masuk tahap feasibility study (FS).
Saat ini, sedang membangun tol yang membuat waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN sekitar 50 menit.
“Tapi kalau nanti tol bawah laut jadi dibangun dan selesai, waktu tempuh ke IKN bisa 30 menit,’’ bebernya.
Namun, kata Agung, pemerintah tidak ingin asal-asalan menggarap proyek IKN. Karena itu, OIKN melakukan studi dan seleksi bagi para calon investor yang ingin berinvestasi.
BACA JUGA:Dorong Pekerja Konstruksi IKN Gunakan Kartu Multifungsi
BACA JUGA:16 Ribu ASN Dipindah ke IKN 2024
Tak hanya rencana bangun tol laut, Korsel melalui perusahaan Hyundai Motor Groupyang juga telah meneken MoU dengan OIKN untuk membangun ekosistem mobilitas advanced air mobility (AAM).
Dengan mengandalkan teknologi canggih di masa depan, inovasi itu akan menggunakan mobil terbang atau taksi terbang yang mampu mengangkut beberapa orang sekaligus dan tanpa awak.
Pihaknya pun terus mengajak calon-calon investor potensial untuk mengunjungi IKN. Dengan begitu, mereka bisa melihat langsung apa saja potensi yang mampu dikembangkan.
’’Kami ajak untuk datang dan lihat sendiri. Tidak hanya pemerintah saja, tapi para wisatawan juga. Mereka harus lihat. Kalau sudah begitu, mereka pasti akan lebih tertarik,’’ tukasnya.
BACA JUGA:Ganggu Proyek IKN, Curi Onderdil Alat Berat
BACA JUGA:2026 Dubai Gunakan Mobil Terbang. 2024 Indonesia Uji Coba di IKN Nusantara. Jenis Yang Mana Nih?
Indonesia memang berencana mengembangkan teknologi taksi terbang ini untuk menjadi transportasi di IKN di Kalimantan Timur.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Mohammed Ali Berawi, mengatakan taksi terbang yang akan diuji coba sebelum 17 Agustus 2024.
"Tahun depan, nanti kita uji coba. Diuji coba di sekitar wilayah IKN ya, bisa di Balikpapan atau di Samarinda," tandasnya.
Ali memperkirakan, tarif taksi terbang di IKN berkisar US$50 atau Rp 750 ribu, setara dengan ongkos taksi premium di Jakarta.
BACA JUGA:Mengadu Nasib, Serbu Ibu Kota
Ia mencontohkan, dari rumahnya di Jakarta Selatan ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta), naik Alphardnya Silver Bird kena biaya Rp600.000.
“Tapi kalau naik taksi terbang, estimasi hitungan dalam jarak up to 100 km, hanya kena sekitar US$50, Rp 750.000," jelasnya.
Ali memaparkan, taksi terbang itu menyerupai pesawat nirawak atau drone yang menggunakan baterai. Kecepatannya bisa mencapai 200 kilometer per jam.