Dalam upaya Pengembangan Desa Inovasi, Badan Penelitian Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sumsel menggelar Tansfer Teknologi Hilirisasi produk pertanian di UPTB STP Kabupaten Ogan Ilir, Senin (27/11/2023).
Kepala Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan, Dr.Drs.H.Alamsyah, M.Pd membuka secara resmi kegiatan Bimbingan teknis Tansfer Teknologi Hilirisasi produk pertanian tersebut. Turut hadir Kepala Balitbangda Kabupaten Ogan Ilir, Kepala Desa Bakung Suharman, SH dan Ketua UP2K PKK Desa Bakung.
Alamsyah mengatakan Produk hasil pertanian merupakan produk yang mudah rusak (perishable) dan memiliki masa simpan yang pendek, sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk peningkatan nilai tambah dan memperpanjang umur simpan.
Menurutnya, harga produk pertanian seringkali mengalami fluktuasi dan mengikuti permintaan pasar. seperti pada hari raya harga menjadi mahal, sementara pada saat panen raya, harga menjadi sangat murah.
“Sebagai bahan pangan yang mudah rusak, produk pertanian tidak tahan disimpan dalam bentuk segar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, produk segar dapat diolah menjadi berbagai produk olahan,” ungkapnya. Alamsyah menyoroti salah satu produk pertanian cabai. Menurutnya, cabai menjadi salah satu produk pertanian penyangga inflasi karena harga cabai berfluktuasi berdasarkan ketersediaan cabai dan musim. Namun seringkali petani tidak mendapatkan manfaat yang lebih dari tingginya harga cabai tersebut, di sisi lain ketika harga cabai rendah maka petani mengalami kerugian yang besar.
Untuk itu, di tahun 2023 Balitbangda melalui UPTB STP melakukan Program Pemberdayaan Masyarakat yaitu kegiatan desa inovasi berbasis hilirisasi produk pertanian yang berlokasi di Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani wanita di Desa Bakung melalui hilirisasi hasil riset pembuatan abon cabai. (Adv)