Sejak awal konflik, Presiden Vladimir Putin telah berulang kali menekankan penderitaan warga Palestina, menyebut krisis ini sebagai kegagalan kebijakan Amerika Serikat (AS), dan sempat mendesak Israel untuk menahan diri.
Tak hanya itu, Rusia juga sempat membuat marah Israel dengan menerima delegasi Hamas di Moskow bulan lalu.
Sekedar mengulas, konflik antara Israel dan Hamas pecah lagi dan memanas pada 7 Oktober 2023.
Serbuan mendadak Hamas sebagai pembalasan penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan pendudukan Israel ke wilaya Palestina, menewaskan 1.200 orang dan menculik 240 warga Israel.
BACA JUGA:STOP WAR ! Sudah 10 Ribu Orang Tewas Korban Israel. 4.104 Anak-Anak. Tunggu Apa Lagi?
BACA JUGA:Ini Dia Situs Kuno Milik Palestina Warisan Budaya UNESCO yang Membuat Israel Berang dan Kesal
Israel kemudian membalas dengan melakukan pemboman sporadis ke wilayah Gaza hingga hari ini.
Netanyahu menyebut negaranya sedang dalam perang dan tujuannya saat ini adalah untuk memusnahkan Hamas.
AKSI BELA PALESTINA: Ribuan orang mengikuti aksi Bela Palestina di halaman DPRD Sumsel, kemarin (12/11). Aksi juga diwarnai dengan pengumpulan donasi untuk membantu rakyat Palestina yang kini terus menerus dibombardir zionis Israel.-Foto : ist-
Meski mengaku menargetkan Hamas, serangan Israel nyatanya telah membawa kerusakan besar bagi warga sipil.
Sejauh ini, jumlah korban sipil yang tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 14.000 jiwa.
Israel pun juga memutus aliran blokade logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih memberikan tekanan bagi Hamas.
Namun hal ini telah berdampak pada kehidupan warga sipil.
Khususnya dalam aktivitas yang berkaitan dengan kesehatan karena kurangnya pasokan logistik sementara korban semakin berjatuhan. (*)