"Semua aspek dari perjanjian ini harus dilaksanakan sepenuhnya," kata Biden.
Meski pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih tidak mengulangi rincian spesifik dari kesepakatan yang telah dikeluarkan oleh Israel, Hamas, dan Qatar, yang bertindak sebagai mediator, pernyataan Biden memang merujuk secara khusus pada warga negara AS.
"Kesepakatan hari ini harus membawa pulang lebih banyak sandera Amerika, dan saya tidak akan berhenti sampai mereka semua dibebaskan," katanya.
Rusia juga menyambut baik perjanjian gencatan senjata dalam serangan Israel ke Jalur Gaza dan sekitarnya.
Moskow mengatakan jeda kemanusiaan adalah satu-satunya cara untuk membuat kemajuan menuju penyelesaian.
"Ini adalah kabar baik pertama dari Gaza dalam waktu yang lama," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Rabu (22/11), seperti dikutip Reuters.
BACA JUGA:WARNING! Kades Dilarang Dukung Mendukung, Jadi Timses Hingga Kampanye. Terlibat, Ini Sanksinya
"Rusia dan sebagian besar negara menyerukan gencatan senjata dan jeda kemanusiaan, karena hanya berdasarkan jeda seperti itulah kontur upaya penyelesaian berkelanjutan di masa depan dapat dibangun."
Sebagai informasi, pemerintah Israel dan Hamas pada Rabu pagi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza setidaknya selama empat hari.
Gencatan senjata dilakukan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke wilayah kantung tersebut dan membebaskan sedikitnya 50 sandera yang ditangkap oleh militan dengan imbalan setidaknya 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Sementara itu, Rusia sendiri memiliki hubungan jangka panjang dengan Israel, Hamas, dan pemain terkemuka lainnya di Timur Tengah, termasuk Iran.
BACA JUGA:Kutuk Kekejaman Israel, Kumpulkan Donasi Uang Tunai, Kendaraan hingga Logam Mulia
BACA JUGA:9.500 Orang di Gaza Tewas, 3.900 Anak-Anak. Israel Menggila, PBB Where Are U?