PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bank Indonesia (BI) mengingatkan untuk menjaga inflasi. Pasalnya BI Kantor Perwakilan Sumsel mencatat laju inflasi Sumsel pada periode Oktober 2023 menjadi yang tertinggi dibanding rata-rata inflasi bulan Oktober selama tiga tahun terakhir.
Kepala BI Kantor Perwakilan Sumsel, Ricky P Gozali mengatakan inflasi pada Oktober 2023 sebesar 0,50 persen secara month to month atau lebih tinggi dari tahun 2020-2022 sebesar 0,05 persen mtm.
"Kondisi itu patut menjadi perhatian bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar dapat melakukan antisipasi terjadinya inflasi yang semakin membumbung tinggi sampai menutup tahun ini, " katanya.
Menurut Ricky, inflasi harus dijaga mengingat masih ada dua bulan lagi (November dan Desember). Apalagi sebentar lagi menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di bulan Desember. Mengingat pada momen itu cenderung terjadi peningkatan.
Apalagi, berdasarkan histori data tahun-tahun sebelumnya yang terjadi kenaikan. BI memprediksi terdapat sekitar delapan komoditi yang berpotensi mempengaruhi terjadinya inflasi pada bulan November dan Desember.
Masing-masing di antaranya cabai merah, cabai rawit, gula pasir, minyak goreng, beras, bawang merah, telur ayam dan juga daging ayam ras.
BACA JUGA:OP Masif hingga Sidak Distributor, Jelang Nataru Inflasi Berpotensi Melambung
Ricky menjelaskan prediksi kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit yang berlanjut hingga November dan Desember tercermin dari pola yang selalu terjadi inflasi pada bulan sama tahun 2020 sampai 2022.
"Apalagi saat ini El Nino belum pasti kapan akan berakhir, berpotensi terjadinya kerusakan cabai di daerah penghasil," bebernya.
Kondisi yang sama untuk komoditi lain seperti telur ayam dan daging ayam ras. Meski saat ini sudah mulai mengalami penurunan harga lantaran jumlah permintaan menurun, namun secara grafik historis tiga tahun kebelakang terjadi inflasi pada November dan Desember.
Kendati demikian, inflasi umum Sumsel pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan tetap pada kisaran target nasional 3,0 plus minus satu persen.
Melandainya tekanan inflasi 2023 itu, kata Ricky, diperkirakan sejalan dengan melandainya inflasi dari volatile food, core inflastion dan administered price.
BACA JUGA:Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Sumsel Tahun 2023
"Rata-rata inflasi tiga tahun terakhir untuk bulan November 0,26 persen dan Desember sebesar 0,49 persen mtm, sehingga kalau dijumlahkan 0,75 persen. Kalau dijumlahkan 0,70 persen, sehingga perlu kolaborasi untuk menjaga angka inflasi tidak menyentuh 4,0% dan tetap berada di kisaran 3,0 plus minus satu persen," tegasnya. (yun/fad)