PALEMBANG – Untuk pendampingan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pusat, Pemkot Palembang akan anggarkan BOSDA. Namun, kemungkinan besarannya tak sampai 5 persen sepeti yang diajukan Dinas Pendidikan (Disdik).
"Saya minta Sekda sebagai ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), untuk mengalokasikan di 2024," kata Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa, saat buka Sosialisasi dan Pembinaan kepada 2.577 ASN PPPK Jabatan Guru Formasi 2022.
Acara bertempat di The Sultan Covention Center, Rabu (18/10). Dewa mengatakan, walaupun nanti tidak sampai 5 persen, tapi setidaknya ada yang dianggarkan untuk BOSDA. Sementara terhadap 2.577 PPPK, Dewa berharap semua bisa memahami tugas pokok masing-masing.
Terutama dalam pembinaan kepada siswa. "Mereka dibekali manajemen ASN juga kode etik," harapnya. Kepala Disdik Palembang, Ansori mengatakan, berdasarkan Perda No 1 2019 tentang Implementasi SPM Pendidikan, akan dibuat regulasi Perwali untuk payung hukum BOSDA.
"Kami berharap bisa dapat lebih dari 5 persen. Tapi tentu saja disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," ujarnya. BOSDA diperuntukkan bagi seluruh siswa PAUD/TK, SD dan SMP, operasional sekolah, seragam sekolah, tunjangan guru ASN dan PPPK, serta kepala sekolah.
Sedangkan untuk dana BOS 2023, Palembang menerima alokasi Rp230 miliar. Dana itu disalurkan ke semua sekolah. "Untuk tingkat SD per siswa Rp900.000 per tahun. Tingkat SMP Rp110.000 per tahun, dan PAUD Rp600.000 per tahun," pumgkasnya.(tin)