Dana BOS Belum Cukupi Operasional Sekolah

NAIK PERAHU: Siswa SMP Negeri 48 Palembang terbiasa naik perahu melintasi Sungai Ogan saat mau pergi atau pulang dari sekolahnya yang berada di Jl Pangeran Ratu, 5 Ulu, Jakabaring Kota Palembang. Foto : BUDIMAN/SUMEKS --

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Selama ini hampir semua sekolah yang ada di Sumsel telah mendapatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Di Palembang saja, total satuan pendidikan penerima dana BOS jenjang SD-SMP mencapai 592 lembaga. 

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang sekaligus Ketua Pelaksana BOS, Sutriana mengatakan lembaga penerima dana BOS itu baik sekolah negeri maupun swasta.

BACA JUGA:Belum Final, Dana BOS Harusnya Ditambah Bukan Dikurangi untuk Program Makan Siang Gratis

BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Siswa Diusulkan dari Dana BOS, Guru Honorer Terancam Puasa

“Jumlah SD-SMP yang menerima sebanyak 592 lembaga. Sedangkan besaran dana BOS yang diterima untuk SD sejumlah Rp900 ribu persiswa dan jenjang SMP Rp1,1 juta per siswa," ungkapnya kepada Sumatera Ekspres, kemarin (16/3). 

Kepala Bidang SMA Disdik Provinsi Sumsel, Drs Joko Edi Purwanto MSi melalui Kasi Sarpras SMA, Obet Hower SPd MM mengatakan  besaran dana BOS untuk SMA Rp1,5 juta per siswa pertahun. "Khusus Sumsel hanya ada BOS Reguler saat ini,” bebernya.

Untuk dana BOSP Kinerja tahun kemarin ada 158 satuan pendidikan yang menerima tambahan dari BOSP khusus sekolah pengerak, sekolah memiliki prestasi, dan sekolah dengan kemajuan terbaik. Sementara BOSP Afirmasi Sumsel tidak ada. 

Dia melanjutkan total siswa SMA yang ada sekitar 216.393 ribu dari 600 satuan pendidikan. "Sebenarnya dengan dana BOS yang telah dikucurkan ke setiap sekolah, masih banyak sekolah yang mengaku kekurangan untuk menutupi biaya operasional. Harapan kita tetap ada penambahan dana BOS dari Pemerintah,” ungkapnya. 

Karena itu, ia berharap jika nantinya ada program baru misalnya program makin siang gratis bagi siswa, seyogyanya tidak menggunakan dana BOS. “Anggaran yang ada sekarang saja kekurangan untuk biaya operasional sekolah, gaji guru honorer, dan lain sebagainya. Mau ditambah program lain, tanpa penambahan dana BOS itu sendiri. Jelas kekurangan dan bakal ada pemangkasan,” lanjutnya. 

Sementara salah satu kepala SMA yang enggan namanya disebut menyebut janji politik program makan siang gratis dari salah satu capres sulit jika harus mengambil dari dana BOS. Kendati program makan siang ini bagus, dengan begitu siswa tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk makan siang. 

BACA JUGA:Total Alokasi Dana BOS Capai 2023 Rp230 M

BACA JUGA:Dana BOS Cair, Guru Honorer Lega

"Tapi kalau diambil dari dana BOS yang ada sekarang sangat sulit. Dengan kondisi sekarang saja minimalis, apalagi mau diambil untuk biaya makan bakal semakin habis. Ya sekolah akan kesulitan untuk bergerak kecuali besarannya ditambah," ujarnya. Sekarang besaran dana BOS senilai Rp1,5 juta per siswa.

Kalau bisa ini dinaikan paling tidak misalnya  Rp 2 juta persiswa pertahun. Dana BOS digunakan untuk oprasional sekolah dan biaya gaji guru honor dan tendik yang memiliki NUPTK. "Kalau hanya mengandalkan dana BOS sekarang, sudah sangat minimalis dan akan semakin minimalis,” pungkasnya. (nni/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan