https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Warga Sodong Minta Diselesaikan Presiden, Soal Lahan Bersengketa

DEMO: Ratusan warga Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali demo terkait belum selesai permasalahannya antara warga Desa Sungai Sodong dan PT Sumber Wangi Alam (SWA), kemarin (27/6).-foto: nisa/sumeks-

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan warga Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir menduduki lahan 633 yang belum selesai permasalahannya antara warga Desa Sungai Sodong dan PT Sumber Wangi Alam (SWA).

Salah satu warga Sungai Sodong dalam orasinya menyampaikan, jangan terulang lagi kegiatan replanting yang dilakukan oleh PT SWA. "Kami berharap ini tidak terjadi lagi karena kalau terjadi lagi kami akan bertindak," terangnya kemarin (27/5).

Ditambahkannya, masyarakat sudah cukup kesabaran dan mereka menyebut sebagai warga pribumi, bahkan pihaknya sudah berulang kali meminta agar permasalahan ini dapat diselesaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sekarang ke Presiden Jokowi.

Jadi pihaknya sudah cukup menyadari dan meminta pihak perusahaan berpikir jangan ceroboh, tapi masyarakat  takut dengan efeknya nanti. Tapi jika hal itu masih dilakukan perusahaan masyarakat tidak akan takut lagi untuk melakukan tindakan.

BACA JUGA:Sidang Sengketa Pilkada Palembang, Andri Adam Berharap Terselesaikan dengan Baik

BACA JUGA:4 Menteri Jokowi Berikan Kesaksikan, Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Bahkan  dari pemberian online beredar Minggu malam (26/5) pihak perusahaan mengerahkan para pekerja untuk melakukan persiapan replanting di lokasi tersebut.

Kemudian  ada dugaan peristiwa mencekam menimpa para pekerja perusahaan PT Sumber Wangi Alam (SWA) yang ditembaki oleh beberapa orang tidak dikenal (OTD) ketika sedang bekerja menebang pohon sawit.

Terdapat para pekerja  ditembaki oleh sejumlah warga sipil yang diperintahkan atau preman. Karena kejadian ini pihak perusahaan memilih untuk mundur menghindari adanya korban jiwa.

Terpisah Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto melalui Kapolsek Mesuji AKP Bambang Wiyono menjelaskan, soal adanya penembakan yang terjadi Minggu malam itu hoax. "Saya sudah tanya dengan warga dan anggota di sana tidak ada penembakan," jelasnya.

Seharusnya kegiatan replanting yang dilakukan oleh perusahaan pada malam hari juga seharusnya tidak dilakukan. Lantaran tanaman pohon sawit yang dirobohkan masih berada di area sengketa.

Masyarakat mengetahui sawit replanting pukul 23.00 WIB. Memang itu dikerjakan perusahaan tapi yang jadi pertanyaan kenapa harus malam hari karena lahan itu masih dalam sengketa.

Ia sebagai Kapolsek Mesuji yang sedang berada di luar kota sangat menyayangkan pemberitaan tersebut sehingga membuat suasana semakin  keruh. “Kalau ada kejadian harusnya bisa langsung melaporkan ke Polsek Mesuji sehingga akan didampingi. Saat ini ada Kapolres OKI yang langsung berada di lokasi,” pungkasnya. (uni)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan