https://sumateraekspres.bacakoran.co/

KAIFIAT MUHASABAH

Dr H Syarif Husain SAg MSi Dosen (Widyaiswara) BDK Palembang-foto: ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Al-hamdulillah kita dianugerahi Allah SWT kesempatan untuk menghirup udara di tahun 2025. Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menambah amal yang dirasa masih kurang pada tahun yang lalu, dan memperbaiki amal apabila dirasa banyak kesalahan di tahun yang lalu. 

Harapan kita pada masa depan adalah Allah SWT masih memberikan kesempatan

untuk memperbaiki diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Semoga kita tetap istiqamah dalam memeluk agama Islam.

Tahun Baru 2025 telah datang menghampiri kita, ini merupakan pertanda bahwa Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita untuk beramal, sekaligus menumbuhkembangkan semangat baru yang mampu membawa perubahan kepada yang lebih baik, membawa berkah dan diridhai Allah SWT.

Mari kita jadikan momen tahun baru 2025 ini sebagai titik balik untuk meraih kehidupan yang lebih bermakna dan penuh rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Kita yakin, ainul yakin bahkan haqqul yakin, Allah SWT akan selalu membimbing dan meridhai langkah kaki dan ayunan tangan kita menuju jalan penuh kebaikan dan kemaslahatan bagi kita semua.

BACA JUGA:Menjadi Pedagang Kaki Lima, Linda Bersyukur Bisa Sekolahkan Anak Hingga SMA dari Hasil Berjualan Es

BACA JUGA:JCH Bersyukur BPIH Turun, Imbau JCH Periksa Kesehatan

Sebagai manusia, yang tentunya tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan serta kelalaian, namun kita juga masih diberi kemampuan oleh Allah SWT untuk melakukan kebajikan meskipun belum istiqamah dalam proses pelaksanaannya. Banyaknya perbuatan yang kita jalani yang sesuai dengan

tuntunan dan tuntutan syar’i, dan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.

Terkadang masih bercampur bahkan dengan terang-terangan melanggar dan menyimpang dari tuntunan syariat. Namun tetap melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bermanfaat bagi sesama, bermanfaat bagi keluarga dan seterusnya. Menimbang perbuatan-perbuatan tersebut lantas kita merenungkannya, merefleksi ulang, menginstrospeksi dan mengevaluasi diri.

 Inilah golongan manusia yang dikategorikan cerdas. Namun sebaliknya apabila ada orang atau

sekelompok orang yang hanya mengingat kebaikannya saja dan sama sekali tidak mengingat kelemahan dan kekurangan, inilah manusia yang digolongkan manusia lemah. Jadilah manusia cerdas yang mau mengevaluasi diri demi perbaikan ke arah yang lebih baik.

BACA JUGA:Urung Divonis Mati, Tiga Kurir 13 Kilogram Sabu Bersyukur, JPU Nyatakan Pikir-Pikir

BACA JUGA:Menang Putusan Pengadilan Tinggi, Lawyer-Kepala MTs Negeri 1-MIN 1 Bersyukur

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan