Ini Dia Pesan Spiritualitas dari Isra Mi’raj: Perjalanan Suci Nabi Muhammad SAW Bertemu Para Nabi

Reporter: Dudun |

Editor: Novis |

Senin , 06 Jan 2025 - 07:54

Isra Mi’raj: Kisah penuh hikmah perjalanan Nabi Muhammad SAW bertemu para nabi dan menerima perintah shalat. Foto: posjabar--

SUMATERAEKSPRES.ID - Pada suatu malam yang penuh berkah, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa luar biasa yang kelak dikenal sebagai Isra' Mi'raj.

Peristiwa ini terjadi pada tahun-tahun penuh ujian bagi beliau, dikenal sebagai "Aam al-Huzn" atau Tahun Kesedihan, di mana beliau kehilangan istri tercintanya, Khadijah RA, dan paman yang selalu melindunginya, Abu Thalib.

Di tengah cobaan itu, Allah SWT memberikan mukjizat untuk menguatkan hati beliau.

Pada malam itu, Nabi Muhammad SAW berada di dekat Ka'bah, di Masjidil Haram. Malaikat Jibril AS datang menemui beliau dengan membawa kendaraan khusus yang disebut Buraq, seekor makhluk putih yang lebih kecil dari kuda, tetapi lebih besar dari keledai. Buraq memiliki kecepatan luar biasa; setiap langkahnya sejauh mata memandang.

Sebelum memulai perjalanan, malaikat Jibril AS membersihkan hati Nabi Muhammad SAW. Beliau membelah dada Nabi dan mencuci hati beliau dengan air zamzam untuk mempersiapkan beliau menerima wahyu besar dan perjalanan spiritual ini. Setelah itu, perjalanan pun dimulai.

Dengan menaiki Buraq, Nabi Muhammad SAW dan Jibril AS melesat cepat dari Mekah menuju Baitul Maqdis, yang terletak di Yerusalem, Palestina. Perjalanan ini menembus ruang dan waktu, yang secara normal memerlukan waktu berminggu-minggu, tetapi hanya ditempuh dalam sekejap.

Sepanjang perjalanan, Nabi Muhammad SAW menyaksikan banyak tanda kekuasaan Allah SWT:

1. Tanah Madinah

Nabi berhenti sejenak di tempat yang kelak akan menjadi Madinah. Di sini, Nabi diberitahu bahwa ini adalah tanah hijrah beliau di masa depan.

2. Gunung Sinai

Nabi melewati Gunung Sinai, tempat Allah SWT pernah berbicara langsung dengan Nabi Musa AS.

3. Bukit Tursina

ini dia pesan spiritualitas dari isra mi’raj: perjalanan suci nabi muhammad saw bertemu para nabi                            sumateraekspres.id - pada suatu malam yang penuh berkah, nabi muhammad saw mengalami peristiwa luar biasa yang kelak dikenal sebagai isra' mi'raj.
peristiwa ini terjadi pada tahun-tahun penuh ujian bagi beliau, dikenal sebagai "aam al-huzn" atau tahun kesedihan, di mana beliau kehilangan istri tercintanya, khadijah ra, dan paman yang selalu melindunginya, abu thalib.
di tengah cobaan itu, allah swt memberikan mukjizat untuk menguatkan hati beliau.
pada malam itu, nabi muhammad saw berada di dekat ka'bah, di masjidil haram. malaikat jibril as datang menemui beliau dengan membawa kendaraan khusus yang disebut buraq, seekor makhluk putih yang lebih kecil dari kuda, tetapi lebih besar dari keledai. buraq memiliki kecepatan luar biasa; setiap langkahnya sejauh mata memandang.
baca juga:silsilah keluarga rasulullah: anak dan cucu nabi muhammad saw yang turut andil dalam penyebaran islam
baca juga:abu lahab: paman nabi muhammad saw yang menentang dakwah islam, begini sejarahnya!
sebelum memulai perjalanan, malaikat jibril as membersihkan hati nabi muhammad saw. beliau membelah dada nabi dan mencuci hati beliau dengan air zamzam untuk mempersiapkan beliau menerima wahyu besar dan perjalanan spiritual ini. setelah itu, perjalanan pun dimulai.
dengan menaiki buraq, nabi muhammad saw dan jibril as melesat cepat dari mekah menuju baitul maqdis, yang terletak di yerusalem, palestina. perjalanan ini menembus ruang dan waktu, yang secara normal memerlukan waktu berminggu-minggu, tetapi hanya ditempuh dalam sekejap.
sepanjang perjalanan, nabi muhammad saw menyaksikan banyak tanda kekuasaan allah swt:
1. tanah madinah
nabi berhenti sejenak di tempat yang kelak akan menjadi madinah. di sini, nabi diberitahu bahwa ini adalah tanah hijrah beliau di masa depan.
2. gunung sinai
nabi melewati gunung sinai, tempat allah swt pernah berbicara langsung dengan nabi musa as.
3. bukit tursina
di sini, nabi muhammad saw diingatkan tentang wahyu-wahyu yang pernah diberikan kepada nabi musa as.
4. palestina
nabi melihat tanah-tanah yang diberkahi, termasuk tempat kelahiran para nabi terdahulu.
setiap tempat yang disinggahi memberikan pelajaran penting kepada nabi muhammad saw tentang perjuangan dan dakwah para nabi sebelum beliau.
sesampainya di masjidil aqsa, nabi muhammad saw turun dari buraq dan masuk ke dalam masjid yang menjadi kiblat pertama umat islam. di dalamnya, beliau mendapati para nabi terdahulu telah berkumpul, seperti nabi ibrahim as, nabi musa as, nabi isa as, dan nabi-nabi lainnya.
dalam momen yang agung ini, nabi muhammad saw menjadi imam shalat bagi semua nabi. ini menandakan bahwa beliau adalah penghulu para nabi dan risalah beliau adalah penyempurna ajaran para nabi sebelumnya.
setelah melaksanakan shalat bersama para nabi, nabi muhammad saw melanjutkan perjalanan ke langit dalam mi'raj. namun, sebelum itu, nabi menyaksikan keajaiban-keajaiban di sekitar masjidil aqsa. beliau juga diperlihatkan pemandangan surga dan neraka sebagai bentuk peringatan dan pelajaran bagi umat manusia.
baca juga:meneladani rasulullah: makna dan kisah di balik perayaan maulid nabi muhammad saw
baca juga:penuh amalan, penuh berkah: panduan merayakan maulid nabi muhammad saw dan raih pahala berlipat
ketika nabi muhammad saw kembali dari isra', beliau menceritakan peristiwa ini kepada kaum quraisy. banyak yang tidak mempercayai beliau, bahkan mencemooh. namun, sahabat terdekatnya, abu bakar ash-shiddiq ra, membenarkan cerita nabi tanpa keraguan sedikit pun, sehingga ia mendapat gelar "ash-shiddiq" (yang membenarkan).
pesan dari isra' perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga simbol persatuan umat islam. masjidil haram di mekah, masjidil aqsa di yerusalem, dan perjalanan ini menunjukkan hubungan spiritual yang erat antara umat islam, yahudi, dan nasrani sebagai agama samawi.
peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi umat islam tentang pentingnya keyakinan, ketaatan, dan keteguhan dalam menjalani ujian kehidupan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh nabi muhammad saw.
pada peristiwa isra' mi'raj, nabi muhammad saw bertemu dengan beberapa nabi dan tokoh penting dalam perjalanan luar biasa ini. berikut adalah para nabi yang ditemui nabi muhammad saw di setiap tingkatan langit berdasarkan riwayat:
isra' (perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa)
pada bagian isra', nabi muhammad saw bertemu dengan para nabi sebelumnya dalam bentuk roh mereka di masjidil aqsa. para nabi itu berkumpul untuk menyambut beliau, dan nabi muhammad saw menjadi imam shalat mereka.
mi'raj (perjalanan ke sidratul muntaha melalui lapisan-lapisan langit)
1. langit pertama:
nabi bertemu dengan nabi adam as.
o nabi adam menyambut nabi muhammad saw dengan salam dan menunjukkan kedua sisi umat manusia
2. langit kedua:
nabi bertemu dengan nabi isa as dan nabi yahya as.
o keduanya memberikan salam dan menyambut beliau dengan penuh hormat.
3. langit ketiga:
nabi bertemu dengan nabi yusuf as.
o nabi yusuf dikenal dengan ketampanan yang luar biasa, dan ia juga menyambut nabi muhammad saw dengan salam.
4. langit keempat:
nabi bertemu dengan nabi idris as.
o nabi idris dikenal sebagai nabi yang diangkat ke tempat yang tinggi, sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an.
5. langit kelima:
nabi bertemu dengan nabi harun as.
o nabi harun dikenal dengan kelembutannya dalam berdakwah.
6. langit keenam:
nabi bertemu dengan nabi musa as.
o nabi musa sempat menangis karena menyadari bahwa umat nabi muhammad saw lebih banyak yang akan masuk surga dibandingkan umatnya.
7. langit ketujuh:
nabi bertemu dengan nabi ibrahim as.
baca juga:sederet tradisi unik yang digelar berbagai daerah di nusantara untuk sambut maulid nabi muhammad saw
baca juga:meneladani sifat terpuji nabi muhammad saw dan kata-kata bijaknya yang menginspirasi hidup
o nabi ibrahim bersandar di baitul ma'mur, tempat para malaikat bertawaf di langit ketujuh, seperti ka'bah di bumi.
setelah melewati lapisan langit, nabi muhammad saw tiba di sidratul muntaha, tempat tertinggi di mana allah swt memberikan perintah shalat kepada umat islam. pada awalnya, jumlah shalat yang diwajibkan adalah 50 kali sehari, tetapi setelah permohonan dan saran dari nabi musa as, jumlahnya dikurangi menjadi 5 waktu sehari.
peristiwa ini menunjukkan keistimewaan nabi muhammad saw dan hubungan beliau dengan para nabi serta pentingnya shalat bagi umat islam.