https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Luar Biasa! Perbankan Indonesia Buktikan Daya Tahan di Tengah Krisis Ekonomi Dunia

Luar Biasa! Perbankan Indonesia Buktikan Daya Tahan di Tengah Krisis Ekonomi Dunia-Foto: IST-

Kredit untuk UMKM juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, meskipun lebih moderat, yakni sebesar 4,76 persen (yoy), didominasi oleh sektor perdagangan dan pertanian. Rasio Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat, mencatatkan angka pertumbuhan 6,74 persen (yoy), yang menunjukkan likuiditas perbankan yang terjaga dengan baik.

Kinerja perbankan syariah juga cukup menggembirakan, dengan aset yang tumbuh 12,50 persen (yoy) dan pembiayaan yang meningkat 13,24 persen (yoy).

BACA JUGA:Inovasi dan Transformasi Digital, Pemkab OKI Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari KemenPAN-RB

BACA JUGA:Daftar Barang dan Jasa Mewah yang Dikenakan PPN 12 Persen Mulai Januari 2025

DPK sektor ini juga tumbuh solid sebesar 10,43 persen (yoy). Kondisi permodalan perbankan syariah tetap kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 25,59 persen.

Sementara itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga menunjukkan performa yang positif, dengan kredit tumbuh 7,55 persen (yoy) dan DPK meningkat 4,35 persen (yoy), didukung oleh permodalan yang solid dengan CAR sebesar 24,86 persen.

Pada sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), meskipun terdapat pelambatan pada pertumbuhan kredit dan DPK, rasio permodalan tetap terjaga dengan baik.

Konsolidasi sektor BPR dan BPRS juga terus berjalan sesuai dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan kekuatan modal dan keberlanjutan sektor ini.

Menyongsong tahun 2025, sektor perbankan Indonesia dihadapkan pada tantangan ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi perekonomian domestik.

Faktor-faktor seperti fluktuasi suku bunga internasional, dinamika ekonomi Tiongkok, dan kebijakan tarif perdagangan dapat menambah ketidakpastian.

Meskipun demikian, ekonomi Indonesia diprediksi tetap tumbuh dengan solid, didorong oleh keyakinan konsumen, pengendalian inflasi, surplus neraca perdagangan, serta kebijakan pemerintah yang mendukung.

Perbankan di Indonesia diperkirakan akan tetap berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan penyaluran kredit yang terus meningkat, khususnya pada sektor-sektor yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi dan lapangan kerja, seperti perdagangan dan industri pengolahan.

OJK pun terus mendorong kemudahan akses kredit untuk UMKM melalui berbagai kebijakan dan program yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Sebagai regulator, OJK juga terus memperkuat pengawasan dan mendorong perbankan untuk memperhatikan risiko pasar, mengelola likuiditas secara hati-hati, dan memastikan permodalan yang cukup. Dengan beragam kebijakan yang telah diterbitkan, OJK bertujuan untuk menjaga likuiditas perbankan yang sehat, serta memastikan pengelolaan risiko dan tata kelola yang baik agar sektor perbankan Indonesia tetap tumbuh positif, berkelanjutan, dan mampu menghadapi tantangan global dan domestik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan