Ternyata Ini Rahasia dan Makna Mendalam di Balik Kata 'Ketupat' yang Bikin Lebaran Semakin Bermakna!

Ketupat bukan sekadar makanan, tapi simbol pemaafan dan kesucian di Hari Raya! Foto:Wikipedia/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID - Tak lengkap rasanya merayakan Hari Raya Idulfitri tanpa kehadiran hidangan-hidangan khas yang selalu dinantikan, seperti opor ayam, sambal goreng ati, rendang, sayur lodeh, dan tentunya, ketupat.
Ketupat menjadi salah satu simbol tak terpisahkan dari suasana Lebaran yang hangat dan penuh kebersamaan.
Namun, tahukah Anda bahwa di balik makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan anyaman janur dan direbus ini, terdapat makna mendalam yang sangat filosofis?
BACA JUGA:Operasi Pasar Murah Kolaborasi Pemda dan Kejari OKI, Kajari: Tidak Ada Lagi Warga Kesulitan Sembako
BACA JUGA:Sopir Travel Mengantuk, Toyota Calya Seruduk Honda Revo di Jalinsum, Satu Tewas Seketika
Kepanjangan Kata ‘Ketupat’ dan Maknanya yang Mendalam
Bagi Anda yang belum mengetahui, kata ‘ketupat’ atau dalam bahasa Jawa dikenal juga dengan sebutan ‘kupat’, ternyata bukan sekadar nama makanan, tetapi sebuah singkatan yang kaya akan makna.
Seperti yang dijelaskan dalam situs resmi Sehat Negeriku Kemkes, kata ‘kupat’ memiliki dua makna penting, yaitu Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku Lepat sendiri berarti mengakui kesalahan, dan ini sangat erat kaitannya dengan budaya Lebaran yang identik dengan saling bermaaf-maafan.
Di hari yang fitri ini, umat Islam diajak untuk saling membuka hati, mengakui kesalahan, dan memperbaiki hubungan antar sesama.
BACA JUGA:PLN Jamin Pasokan Listrik di SPKLU Aman, Pemudik Mobil Listrik Bisa Perjalanan Nyaman Lebaran 2025
BACA JUGA:Polres Lahat Hadirkan 'Rumah Pasti,'', Program Inovatif untuk Kesejahteraan Warga
Jadi, makan ketupat saat Lebaran bukan hanya soal hidangan, tetapi simbol dari proses pemaafan dan perbaikan hubungan.
Selain itu, ada pula makna Laku Papat yang terdiri dari empat perbuatan, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah.
Secara lahir, Laku Papat melibatkan empat hal utama, yaitu takbir, zakat, salat Idulfitri, dan silaturahmi. Sementara itu, dalam ranah batin, terdapat empat kata yang bermakna simbolis, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.