Keributan DA Club 41 Terafiliasi Narkoba, Kapolrestabes Imbau Para Pelaku Serahkan Diri, Kapolda Sumsel Pantau
Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH. -FOTO: ANDRI/SUMEKS-
Sementara itu, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang Yan Sabar Sihotang, menjelaskan dengan sistem yang ada sekarang, pendaftaran bisa dilakukan secara online.
Sehingga untuk membuka data, ada prosedur yang harus dilalui. Minimal mengetahui nama perusahaan dan pemilik atau yang mengajukan perizinan. Sehingga terkait t perizinan DA Club 41, Yan Sabar Sihotang mengaku akan memeriksa terlebih dulu data yang ada.
"Ini akan kami cek datanya. Yang pasti, saat ini sistem dan pendaftaran online. Jadi kami tidak bisa langsung membuka data tanpa ada akunnya. Kiami upayakan secepatnya kami sampaikan," klaimnya.
BACA JUGA:Bandar-Pengedar Narkoba Diringkus, Kurang Setengah Hari
BACA JUGA:Ditresnarkoba Polda Sumsel Musnahkan BB Narkoba Tangkapan Oktober-November. Ini Jumlah BB-nya
Seperti diketahui, warganet heboh dengan viralnya keributan di Diskotek DA Club 41, Jl Kolonel H Barlian, Kecamatan Sukarami, Palembang, Minggu dini hari (1/12/2024). Video iu menampilkan kepanikan pengunjung berhamburan keluar dari diskotek dan turun ke bawah melalui tangga depan. Lalu ketika video mengarah ke luar, terdengar suara tembakan.
Tak lama dari itu, kemudian beredar 3 video lainnya. Video berdurasi 47 detik, berisi pengakuan salah satu pelaku yang berhasil ditangkap Unit Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang. Pelaku itu informasinya bernama Junaidi alias Juned.
Dia mengakui jika dirinya yang telah melakukan pembacokan terhadap korban yang bernama Theo. "Aku ngapak sekali pak, pisau dapat dari Layo (DPO), Pak," katanyanya. Saat ditanya polisi siapa yang melakukan penembakan terhadap korban, Juned mengatakan jika yang menembak Theo adalah Layo.
"Layo Pak, yang nembak Theo. Baru aku ngapak sekali," tambahnya. Namun saat ditanya alasannya membacok korban, dia hanya iku-ikutan saja. Dia berdalih tidak tahu masalahnya, hanya ikut membacok korban Theo setelah ditembak oleh pelaku lainnya. "Dak tau Pak aku masalahnya," tukasnya.
Sementara dalam video berdurasi 05 detik, polisi memerlihatkan sebuah sajam, yang diakui Juned itu dipakaikan untuk membacok korban. Sajam itu disebutnya didapatkan dari Layo. Sedangkan dalam video lain berdurasi 13 detik, terlihat korban M Theo Subarkah dalam perawatan di sebuah rumah sakit.
Bagian bawah dadanya, terlihat ditutup 2 perban. Begitupun di bagian perut, ada 1 perban lalu. Sikut atau lengan kirinya juga ada perban. Ketika ditanya polisi, Theo menjawab yang menembaknya adalah Layo. “Pas turun, ditembaknyo,” ucapnya.
Dari informasi pihak kepolisian, menyebutkan Layo dimaksud itu adalah Hermansyah alias Herman Layo, alias Eman Layo, alias Layo. “Dulu pernah tebuang (dihukum), kasus curas/curat. Dipanggil Layo, sebab dio tinggal atau berasal dari Indralayo,” ucap sumber koran ini.
Sementara untuk korban penembakan, M Theo Subarkah alias Theo Subarkah, juga pernah dihukum kasus peredaran narkotika. ”Jadi sebenarnya mereka itu sama-sama residivis, ribut di Diskotek DA. Masalahnya apa, masih dalam penyelidikan,” pungkas polisi ini.
M Theo Subarkah yang dibawa ke UGD RSMH Palembang. Rekan-rekannya yang hendak membalas dendam, apesnya salah sasaran saat melihat M Syaiful Hadi (28). Pasien laka tunggal yang juga tengah dirawat di ruang UGD RSMH Palembang.
Mereka menuding, Syaiful Hadi yang telah menusuk Theo di DA Club 41. Ayah Syaiful, Bustam Rusdi (60), sudah berusaha menjelaskan. Namun salah satu pelaku tetap menyerang Syaiful, dengan 2 kali tusukan sajam. Namun hanya 1 yang mengenai paha Syaiful, hingga luka robek.