Dua Mobil Nyemplung ke Irigasi, Korban Dilarikan ke Pusskesmas
KECELAKAAN: Dua mobil masuk irigasi setelah Avanza silver nopol BG 1412 TB dan Daihatsu Taruna nopol BG 1608 AW mengalami kecelakaan lalu lintas di Dusun Padang Petai, Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Lahat pada Senin (18/11). -FOTO: AGUSTRIAWAN/SUMEKS-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Kecelakaan lalu lintas terjadi Senin (18/11) sekitar pukul 13.30 WIB di Dusun Padang Petai, Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat.
Kecelakaan melibatkan dua mobil, yakni Avanza Silver dengan nopol BG 1412 TB dan Daihatsu Taruna dengan nopol BG 1608 AW.
Meski tidak ada korban jiwa, namun kecelakaan tersebut sempat membuat heboh warga sekitar. Informasi yang diperoleh dari Polsek Tanjung Sakti, kedua kendaraan tersebut bergerak dari arah Tanjung Sakti menuju Pagar Alam.
Saat sampai di lokasi kejadian, mobil Daihatsu Taruna mencoba mendahului mobil Avanza dengan cara yang salah, menyebabkan kedua kendaraan hilang kendali. Akibatnya, kedua kendaraan terjatuh ke dalam saluran irigasi desa setempat.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Muba: Hendak Ganti Ban, Supir Truk Tewas Terjepit Mobil Travel
Kecelakaan menyebabkan sopir dan penumpang kedua mobil mengalami luka-luka dan dilarikan warga ke Puskesmas Tanjung Sakti Pumi untuk mendapatkan perawatan medis.
Identitas sopir kendaraan berhasil diketahui, Deka (30), warga Talang Jawa, Pagar Alam, yang mengemudikan mobil Avanza, dan Toto (44), warga Perumnas Talang Sawah, Pagar Alam, yang mengemudikan mobil Daihatsu Taruna.
Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga melalui Kapolsek Tanjung Sakti, Iptu Edy Syam Putra mengungkapkan dugaan penyebab kecelakaan akibat kelalaian pengemudi mobil Daihatsu Taruna yang mencoba melakukan manuver berbahaya dengan memotong mobil Avanza secara salah hingga berujung kecelakaan.
BACA JUGA:Tabrak Belakang Nissan March, Pengendara Honda CBR Luring
BACA JUGA:2 Korban Laka Terbakar di Jalan Lintas Baleno Tenyata Warga Jambi
“Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan identitas para sopir, serta mengambil dokumentasi terkait insiden tersebut,” ujarnya. Langkah selanjutnya melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan faktor penyebab kecelakaan secara lebih rinci.
"Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam berkendara, terutama di jalan yang memiliki lalu lintas padat dan berpotensi membahayakan," pungkasnya. (gti)